Ini 5 Mitos Seputar Vegetarian

Laban Laisila Suara.Com
Senin, 17 Agustus 2015 | 17:32 WIB
Ini 5 Mitos Seputar Vegetarian
Ilustrasi vegetarian. [shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Di zaman modern ini, banyak orang keliru seputar diet vegetarian dengan berbagai mitos. Orang mengira, vegetarian menyebabkan kekurangan gizi akut dan menghalangi pertumbuhan.

Tapi ternyata tidak demikian dan berikut lima mitos seputrar vegetarian:

1.Vegetarian kekurangan protein

Fakta: Adakalanya ahli nutrisi mengatakan kalau vegetarian kekuangan protein. Tapi dugaan  itu keliru.

Faktanya, vegetarian mendapat asupan protein nabati dari buah-buahan, sayuran dan biji-bijian.

2.Vegetarian kekurangan kalsium

Fakta: Kalsium bukan cuma berasal dari susu dan semua produk olahannya. Kalsium bisa diperoleh dari sayuran hijau.

Fakta lainnya, para vegetarian justru terlepas dari osteoporosis karena tubuh mengasimilasi kalsium dari makanan yang mudah dicerna dan itu adalah sayuran.

3. Diet vegetarian tidak seimbang dan berisiko

 Fakta: Diet vegetarian justru mendapat asupan gizi seimbang dengan proporsi karbohidrat, protein dan lemak. Sumber makanan bagi para vegetarian juga lebih tinggi dengan nutrisi mikro.

Justru para pemakan daginglah yang kerap kali menyingkrikan menu sayuran dari asupan gizi mereka.

4.Vegetarian hanya cocok buat orang dewasa

Fakta: Protein adalah protein yang terdiri dari asam amino. Bocah 10 tahun memerlukan 10 jenis asam amino untuk pertumbuhan. Asam amino ini ada di dalam tumbuhan yang mereka konsumsi.

5.Manusia didesain untuk mengkonsumsi daging saja

Fakta: Meski manusia bisa melahap daging, tapi anatomi tubuh manusia juga berfungsi untuk melakukan diet konsumsi sayuran.

Sistem saraf pencernaan manusia justru bisa melakukan keduanya dan berbeda dengan tubuh yang memang didesain hanya memakan daging saja, alias karnivora.

Kalaupun tubuh hanya didesain untuk mengkonsumsi daging, kita tentu tidak akan menderita kanker, serangan jantung, diabetes dan osteoporosis. (economictimes)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI