Herpes Mengintai Mereka yang Hobi ke Salon Untuk "Tanning"

Jum'at, 14 Agustus 2015 | 15:02 WIB
Herpes Mengintai Mereka yang Hobi ke Salon Untuk "Tanning"
Ilustrasi (shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Banyak perempuan, khususnya mereka yang berasal dari Ras Kaukasoid (kulit putih) yang bermimpi memiliki kulit cokelat tembaga yang eksotis. Untuk mewujudkan mimpi ini, mereka rela melakukan berbagai usaha untuk melakukan tanning, mulai cara alami dengan berjemur hingga menggunakan perawatan 'tanning ke salon.

Bukan rahasia umum jika usaha-usaha yang mereka lakukan sangat berisiko terhadap kanker kulit. Banyak dari kita yang sadar akan risiko terkait dengan ancaman kanker kulit, ketika menggunakan 'kapsul' tanning yang dipakai untuk membuat kulit lebih gelap.

Namun, para ahli AS juga memperingatkan, bahwa penyakit ini bukan satu-satunya bahaya kesehatan yang akan didapatkan pasien ketika mengunjungi  tanning buatan. Para dermatologist juga mengingatkan bahwa mikroorganisme yang menyebabkan herpes dan penyakit menular seksual lainnya, ternyata juga merasa nyaman di tempat ini.

Jadi bagi Anda yang kerap melakukan tanning ke salon mulailah berhati-hati sejak sekarang. Mereka yang memiliki keinginan untuk mendapatkan kulit kecokelatan sepanjang tahun, juga menghadapi risiko berbagai infeksi menular seksual, termasuk herpes.

Herpes genital adalah penyakit yang sangat menular, dan bisa ditularkan dari satu orang ke orang lainnya melalui kontak fisik. Biasanya, herpes menular melalui hubungan seks. Setelah seseorang terinfeksi virus tersebut, dia dapat menjadi aktif berkali-kali, menyebabkan wabah baru.

Dr. Don Mary Davis, dermatologist dari Mayo Clinic di Minnesota menekankan, virus herpes genital dan bakteri lain akan merasa nyaman berada di solarium, meskipun bersuhu panas. Menurut dia, staphylococci, infeksi kulit, bakteri fecal, virus herpes dan human papillomavirus dapat bertahan pada suhu kapsul tanning.

Mereka berkumpul di dinding kapsul tanning dan kemudian akan pindah ke kulit manusia. Suhu yang dibuat di salon tanning tidak dapat menghancurkan infeksi, bahkan virus akan menjadi lebih kuat.

Hal ini sangat berbahaya, apalagi ketika pasien mengunjungi salon tanning dengan berkeringat. Karena keringat adalah tempat berkembang biak yang baik bagi bakteri dan virus.

"Secara teoritis, UV dapat membunuh bakteri, tetapi tidak cukup untuk membunuh mereka di salon tanning," ujar Profesor Davis.

Berita buruk lainnya, hingga saat ini belum ada obat yang ampuh menangkal infeksi ini. Selama ini dokter hanya memberikan obat untuk memerangi gejala penyakit pada saat kambuh saja.(geniusbeauty.com)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI