Suara.com - Kesenian Toraja mengangkat tema "Mabugi" menjadi suguhan utama Toraja Internasional Festival (TIF) ketiga yang digelar 13-16 Agustus ini.
"Mabugi adalah sebuah rangkaian tarian dan nyanyian kolosal di kemas dalam bentuk teaterikal yang sangat unik. Mabugi hanya terdapat di wilayah Rantepao. Tarian-nyanyian ini nantinya akan tampil sebagai bagian yang penting dalam acara nanti," ujar Director TIF Franki Raden.
Menurut dia Mabugi akan ditampilkan pada pembukaan kolosal TIF yang mengusung tema "Toraja Symphony" di Rantepao Kabupaten Toraja Utara, . Selain Mabugi, TIF juga akan menampilkan Karombi, Manganda, Menimbong, Pageludan Pompang, serta grup musik non-tradisional Toraja seperti Toraja Choir dan Tibaen Ballo.
"Sesuai dengan namanya, TIF adalah sebuah festival internasional yang bertujuan untuk membawa berbagai grup dan bentuk kesenian dunia datang ke Tanah Sakral Toraja," katanya.
Penyelenggara berharap, suatu saat Tanah Sakral tersebut dapat menjadi ikon dari pertemuan budaya segala bangsa di dunia sebagaimana halnya dengan Indonesia. Jika tujuan ini dapat tercapai, lanjutnya, maka diharapkan dapat mendongkrak kunjungan wisatawan mancanegara.
Selain itu, TIF 2015 telah mendatangkan para peserta luar negeri dari negara-negara seperti Spanyol yakni Gotrasawala Ensemble dan Ana Alcaide, Belanda yakni BoiAkih, Australia ada Ron Reeves, Hongaria ada Helga Sedli, dan Uzbekistan yakni YzbegimYoshlari.
Sementara dari Ibukota TIF membawa sebuah grup anak muda Jakarta yang sudah melanglang buana seperti "Konokini" yang menjadi perhatian media melalui Eco Music Camp yang diselenggarakan di Taman Buah Mekarsari, Bogor beberapa waktu lalu.
"Dengan memboyong grup musik ternama dari dalam dan luar negeri, TIF diyakini akan semakin menjadi pusat perhatian dunia dan media massa," harapnya.
Selain pertunjukkan kesenian lainnya, TIF juga memiliki program menarik lain seperti Wisata Tenunan Toraja atau Sa'adan pada 13 Agustus, Pameran Kerajinan Toraja Kete Kesu, 14-16 Agustus, Pesta Makanan dan Pojok Kopi Toraja 13-16 Agustus 2015.
"Program yang beragam diharapkan akan membuat para pengunjung TIF mendapatkan sebuah kenangan dan pengalaman berkesan selama empat hari mengunjungi Tanah Toraja," tambahnya.
Dari dua kali penyelenggaraan TIF, terjadi peningkatan mutu dan penonton yang luar biasa. Pada 2014 penonton TIF mencapai lebih dari 5.000 orang per hari.
TIF juga memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat sekitar, dengan pembelajaan hingga jutaan rupiah. TIF telah menjadi sebuah festival budaya yang ditunggu-tunggu masyarakat dalam maupun luar negeri.
Toraja memang sangat ideal menjadi wadah festival budaya di dunia. Budaya megalitik Toraja adalah sebuah warisan peradaban dunia yang sangat berharga. Sebab itulah TIF selalu berusaha menampilkan dan menggali segala jenis kesenian Toraja yang telah berusia ratusan tahun.
Pada 2014 TIF mengangkat tema Mabua, yakni sebuah bentuk ritual yang menempatkan posisi wanita dalam peringkat spiritual yang tertinggi, dan tahun ini mengangkat tema Mabugi.
Tari Ma’ Bugi’, merupakan bnetuk ungkapan rasa syukur yang biasa dilakukan setelah acara pesta nikah, setelah panen, usai membangun rumah dan empunya rumah siap hendak menempati rumahnya, serta berbagai hal membahagiakan lainnya. (Antara)
Rayakan Festival Tana Toraja, Pekan Ini
Esti Utami Suara.Com
Kamis, 13 Agustus 2015 | 14:59 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Dinas Sosial Bogor 'Biarin' Korban Bencana, Pegawai Jalan-jalan ke Bali Pakai Anggaran Rp900 Juta?
14 November 2024 | 23:34 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI
Lifestyle | 20:51 WIB
Lifestyle | 20:12 WIB
Lifestyle | 19:15 WIB
Lifestyle | 18:42 WIB
Lifestyle | 18:29 WIB