Bertha Suranto, Tekuni Hidroponik Gara-gara Takut Cacing

Ririn Indriani Suara.Com
Selasa, 11 Agustus 2015 | 17:20 WIB
Bertha Suranto, Tekuni Hidroponik Gara-gara Takut Cacing
Bertha Suranto bersama keluarga tercinta. (Foto: Dok. Pribadi)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Terus Mengembangkan Usahanya
Keberhasilannya dalam budidaya tanaman lewat hidroponik tak membuatnya mudah berpuas diri. Bertha justru semakin terpacu untuk terus belajar. Tak tanggung-tanggung ia bahkan belajar hidroponik hingga Singapura dan Thailand.

"Saya harus terus belajar karena sering diminta untuk mengajarkan tentang hidroponik, makanya harus terus meningkatkan pengetahuan saya tentang hidroponik plus perkembangan terkininya," jelasnya panjang lebar.

Bermodal ilmu dan pengetahuan tentang hidroponik yang terus di-updatenya, Bertha pun pada 2014, mantap mendirikan kebun hidroponik sekaligus restoran bernama Joglo Ndeso di areal yang sama seluas 4200 meter persegi di kawasan Muntilan, Yogyakarta.

Restorannya itu menawarkan beragam masakan Indonesia dengan menu andalannya seperti ayam penyet, gurame rica-rica, sup buntut, terancam, bobor sawi lebor, dan masih banyak lagi. "Semua resepnya saya dan tim yang meraciknya sendiri, jadi rasanya khas. Soal rasa boleh dicoba," ujar Bertha berpromosi.

Dan, perlu diketahui, menu-menu yang disajikannya itu kebanyakan dari kebunnya sendiri.Misalnya, sayuran dan buah yang diolahnya berasal dari kebun hidroponiknya. Begitu pula dengan ayam dan telur yang juga berasal dari peternakannya.

Kecintaannya terhadap hidroponik ini ditularkan pula kepada suami dan anak-anaknya. Keluarga tercintanya itu, kata Bertha, kerap dilibatkan dalam kegiatan sehari-harinya.

"Suami dan anak-anak saya sering bantu saya di resto dan kebun saat mereka libur. Saya juga sering cerita kepada mereka apa itu hidroponik dan manfaatnya. Ini yang bikin akhirnya mereka cinta juga sama hidroponik," jelas ibu dari tiga anak ini.

Bertha berharap hidroponik tak hanya dapat ditularkan kepada keluarganya, tetapi juga oleh semua orang terutama generasi muda untuk mencintai dunia pertanian. Baginya, bercocok tanam lewat hidroponik menjawab kebutuhan masyarakat modern yang serba praktis dan tak selalu memiliki lahan luas.

"Jadi, bisa dilakukan oleh masyarakat di perkotaan. Buat saya ini harus terus di edukasi dan di sosialisasi agar bidang pertanian tidak ditinggalkan oleh generasi mudah. Kalau bukan mereka, siapa yang akan menggantikan petani?" jelas Bertha.

Setelah berhasil dengan usaha rumah produksi, peternakan, hidroponik dan restoran, Bertha berupaya untuk terus mengembangkan usahanya. Bahkan dalam waktu yang tak terlalu lama, ia berencana untuk meluncurkan shopping online yang diberi nama "bekalku".

Usahanya ini, kata Bertha, akan menjual berbagai makanan sehat yang terbuat dari sayuran dan buah hidroponiknya. "Ini makanan organik tanpa pengawet dan penyedap rasa. Jadi, sangat sehat untuk dikonsumsi. Ke depannya akan tersedia pula kue-kue yang juga sehat dan dijamin kualitasnya, saya juga ingin merangkul siapapun yang mau bergabung tentunya dengan syarat yang saya tetapkan," jelas Bertha menutup perbincangan.

 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI