Klub Ini Menyediakan Bir dan Seks Sepuasnya

Esti Utami Suara.Com
Sabtu, 08 Agustus 2015 | 10:38 WIB
Klub Ini Menyediakan Bir dan Seks Sepuasnya
Ilustrasi bir. (shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Sebuah stiker terpasang di bawah string lampu merah di dinding abu-abu menjemukan di tempat yang menawarkan 'permainan' itu. Sebuah tawaran yang menarik bagi sementara orang: "Hanya dengan 99 euro atau sekitar 145 dolar,  untuk semua minuman di bar dan seks sebanyak yang Anda inginkan". Wow!

Ini adalah tawaran dari King George Club, yang terletak di antara toko-toko dan gereja-gereja di  distrik Schöneberg yang makmur di Kota Berlin, Jerman. Sekedra informasi klub ini buka  setiap hari mulai pukul 16:00 hingga 03:00 dini hari.

Mungkin Anda sedikit terperangah, tapi bagi warga negara di mana hukum seks disebut sebagai yang paling liberal di dunia, 'flat-rate' untuk pelacuran seperti ini adalah hal yang sangat biasa.

Bahkan di kota Berlin, tercatat ada enam klub yang menawarkan hal serupa.  Beberapa di antaranya bahkan menawarkan tarif yang lebih murah yakni 60 euro atau sekitar 90 dolar. Jika dirupiahkan ini bernilai sekitar Rp1,

Lantas seperti apa penampakan rumah bordil King George ini? Hal pertama yang Anda lihat adalah bar, dikelola oleh seorang perempuan mengenakan atasan yang sama sekali tak menggugah imajinasi. Dia bergabung dengan beberapa rekannya, yang merokok sambil chatting di kursi bar mereka.

Biasanya, akan ada enam atau tujuh anak perempuan yang bekerja, dengan meningkat menjadi sembilan atau sepuluh orang saat akhir pekan. Beberapa dari mereka mungkin melakukan hubungan seks hingga 20 kali per shift.

Mereka berasal dari berbagai negara. Salah satunya, adalah Vanessa yang mengaku berasal dari Republik Dominika. Dia mengaku sudah bekerja di sini selama 13 tahun. Sedangkan perempuan lainnya sebagian besar dari negara-negara Eropa Timur seperti Rumania dan Bulgaria, yang menganggap ini sebagai pekerjaan sementara mereka.

Lantas seiring berjalannya waktu, tamu pun mulai datang. Setelah duduk sendirian di meja atau berbagi bir gratis dengan seorang teman di bilik, beberapa dari mereka mulai mendekati perempuan-perempuan itu sambil menunjukkan wajah yang seolah butuh sentuhan.

Setelah sedikit formalitas, dia akan mengajak salah satu perempuan itu ke salah satu dari lima kamar tidur yang ada di klub itu. Seperti itulah kira-kira suasananya.

Tapi sebagian besar laki-laki yang datang ke sana enggan bicara banyak mengapa memilih tempat ini. Mereka hanya mengakui harga dan "layanan yang tak terbatas' menjadi daya tarik utama.

"Saya tidak menggunakan model top seperti Naomi Campbell. Tapi saya mencoba untuk menjaga keseimbangan (dalam cara yang menarik para perempuan). Saya tidak ingin semua orang berjalan ke seorang gadis dan saya tidak ingin perempuan yang (akan) mengubah hidung mereka demi pekerjaan ini. Ini adalah bisnis yang sulit. " ujar Sascha Erben, pemilik King George.

Menurutnya, tawaran 'flat-rate' ini didasarkan pada perspektif keuangan. Laki-laki, ujarnya, lebih tahu kebutuhan mereka (dalam hal seks). Sedangkan dari perspektif perempuan, tarif ini menjamin mereka mendapatkan penghasilan yang memadai. Jadi begitulah ceritanya! (news.com.au)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI