Menyediakan air susu ibu (ASI) eksklusif untuk si kecil menjadi tantangan tersendiri bagi perempuan pekerja. Namun kondisi ini, harusnya tak membuat perempuan pekerja harus 'menggadaikan' kesempatan emas memberi makanan terbaik untuk si buah hati.
Para busui kini bisa menyediakan stok ASI bagi buah hatinya meski harus bekerja, namun dibutuhkan dukungan dari semua pihak khususnya lingkungan tempat ia bekerja.
Menurut Ketua Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) Mia Sutanto, dukungan bagi ibu menyusui bisa berupa pengadaan ruang khusus laktasi, waktu untuk menyusui atau memerah ASI dan dukungan dari rekan kerja yang lain.
"Ibu bekerja mendapat hak untuk menyusui dan aturannya dilindungi oleh hukum. Bahkan bagi individu atau perusahaan yang menghambat karyawannya untuk menyusui atau memerah ASI bisa dikenai sanksi berupa denda hingga pencabutan status badan hukum," ujar Mia pada konferensi pers "Pekan ASI Sedunia" yang dihelat AIMI di Jakarta, akhir Juli lalu.
Dukungan bagi ibu bekerja untuk menyusui menurut Mia turut berdampak positif bagi produktivitas ibu menyusui. Mengutip hasil sebuah penelitian, Mia memaparkan bahwa dukungan bagi busui bisa meningkatkan loyalitasnya terhadap perusahaan, mengurangi turnover karyawan hingga meningkatkan pamor perusahaan.
"Kalau ibu bekerja diberi dukungan untuk memberikan ASI ekslusif, tentu anaknya jadi jarang sakit. Alhasil ibunya juga lebih jarang bolos untuk membawa anak ke dokter atau izin lain-lain. Kinerja meningkat karena dia merasa berhutang kepada perusahaan yang telah memberikan kesempatan untuk tetap menyusui anaknya," imbuhnya.
Meski demikian, Mia tak menampik masih banyak ibu bekerja yang harus menyusui atau memerah ASI di ruang-ruang tak higienis seperti toilet basah hingga ruang ganti satpam karena tidak tersedianya ruang laktasi khusus di tempat Ia bekerja.
Mia pun mengingatkan ibu bekerja untuk tak segan meminta pihak perusahaan menyediakan ruang laktasi. Jika permintaannya tak digubris, maka ibu bekerja bisa melaporkannya ke pihak AIMI untuk mendapatkan dukungan.
"Ruang laktasi sebenarnya tidak perlu mewah. Yang penting dalam kondisi memungkinkan untuk menyusui, hiegenis dan terjaga privasinya. Kalau ada hambatan dari pihak perusahaan, maka jangan segan-segan untuk melaporkan ke layanan pengaduan kami di [email protected]," pungkasnya.
AIMI: Tempat Laktasi Dongkrak Produktivitas Busui
Jum'at, 07 Agustus 2015 | 14:01 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Heboh Susu Bumil dan Busui Mengandung Sukralosa Dinarasikan Tak Aman, Benarkah?
22 Januari 2025 | 19:15 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI
Lifestyle | 22:50 WIB
Lifestyle | 21:00 WIB
Lifestyle | 20:00 WIB
Lifestyle | 19:22 WIB
Lifestyle | 19:12 WIB
Lifestyle | 19:00 WIB
Lifestyle | 18:41 WIB
Lifestyle | 18:03 WIB