Anak Yogya Promosi Karakter Hantu Sambil Ngamen Sosial

Siswanto Suara.Com
Minggu, 02 Agustus 2015 | 21:38 WIB
Anak Yogya Promosi Karakter Hantu Sambil Ngamen Sosial
Komunitas Face Painting Jogja atau yang lebih dikenal dengan nama Hantu Vredeburg, Minggu (2/8/2015). [suara.com/Wita Ayodhyaputri]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pocong, kuntilanak, suster ngesot, hingga beragam model hantu-hantuan meramaikan kawasan nol kilometer Yogyakarta, tepatnya di sebelah barat Benteng Vredeburg saban malam.

Alih-alih membuat pejalan kaki takut, mereka malah mengajak hantu-hantuan foto bareng.

Hantu-hantuan tersebut merupakan ide komunitas Face Painting Jogja atau yang lebih dikenal dengan nama Hantu Vredeburg.

Salah satu perwakilan komunitas, Soni, mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan make up karakter hantu, selain itu juga untuk ngamen sosial.

"Komunitas ini berawal pada desember 4 tahun silam, kita ingin memperkenalkan make up karakter, kalau kamu ingin jadi zombie ini low karakternya, kalau kamu ingin jadi seram ini lho karakternya, kami juga ingin mengenalkan pada masyarakat terutama anak kecil bahwa hantu itu tidak menyeramkan seperti yang mereka bayangkan," kata Soni saat ditemui Suara.com.

Selain itu, kata Soni, kegiatan ini juga sebagai bagian dari kampanye cinta lingkungan bersih, terutama di sekitar Jalan Malioboro. Mereka mengajak warga dan wisatawan membuang sampah pada tempatnya.

"Kita streat art di sini ya karena kita tinggal di Jogja, kalau kita dapat uang dari sumbangan masyarakat saat foto bareng atau yang sengaja menyumbang ya uang tersebut kita gunakan untuk beberapa agenda bukan untuk kita makan sendiri," kata Soni.

Soni mengatakan uang hasil sumbangan dari masyarakat, selama ini dikembalikan lagi ke masyarakat melalui program hantu berbagi atau membagikan sumbangan kepada orang miskin.

Sebagian sumbangan lainnya diwujudkan dengan membangun tempat sampah di sekitar Jalan Malioboro, khususnya depan Benteng Vredeburg.

"Kita sudah buat enam tempat sampah, itu tempat sampah permanen terbuat dari cor, kami desain sendiri agar image tempat sampah yang kotor dan menjijikkan tak terlihat, atasnya kita buat ada semacam tengkoraknya jadi orang bahkan nggak jijik untuk makan di samping tempat sampah itu, bahkan sering dipakai foto - foto," kata Soni.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI