Suara.com - Lalat, hewan satu ini selalu dikonotasikan dengan sesuatu yang kotor lagi menjijikkan. Namun tahukah Anda bahwa di Mozambiq, Afrika, lalat dijadikan santapan utama dan dipercaya memiliki kandungan protein yang tinggi.
Santapan khas ini biasa disajikan saat musim hujan. Setiap tahun, saat hujan mulai turun, triliunan lalat pengusir hama naik dari Danau Victoria, Mozambiq dan terbang membentuk kawanan raksasa dan menyerang banyak orang. Namun bagi masyarakat yang tinggal di tepi danau besar itu, lalat-lalat itu justru dimanfaatkan sebagai sumber protein.
Mayarakat yang tinggal di tepi Danau Victoria seakan tidak bisa mengabaikan kandungan protein yang terkandung di dalam tubuh lalat. Mereka menangkap dan mengolahnya menjadi burger hitam.
Warga juga tak menghadapi kesulitan untuk menangkap serangan yang bersifat lincah ini. Mereka menggunakan peralatan dasar seperti panci, wajan dan pot peredam yang bisa membuat lalat-lalat tersebut menempel. Setelah terkumpul, lalat-lalat itu dimasak menjadi burger warna hitam untuk isi roti.
Setiap desa memiliki resep sendiri untuk mengolah lalat-lalat ini. Tapi mereka memiliki cara yang sama untuk menyajikannya, yakni menjadi teman makan roti. Setiap roti, berisi sekitar 500 ribu lalat.
Meski terkesan menjijikkan, nyatanya, mereka bercaya roti tersebut memiliki gizi daging hingga 7 kali lipat, melebihi daging sapi burger biasa. Dan nyatanya hingga saat ini, jarang ada penduduk setempat yang sakit perut karena mengonsumsi makanan khas ini. Berani mencoba? (odditycentral.com)