Suara.com - Pernah melihat mirisnya kondisi sang istri dalam menghadapi tuntutan pekerjaan saat hamil, membuat direktur perusaahan public relations ini memberi kesempatan karyawatinya mendapat cuti hamil selama enam bulan tanpa dikenai potongan gaji apapun.
Kokok Dirgantoro, Direktur Opal Communications ini memang menaruh perhatian terhadap hak-hak perempuan khususnya bagi mereka yang hamil atau baru melahirkan untuk tetap memusatkan perhatian pada kesehatannya dan sang buah hati. Hal ini didasari oleh pengalaman buruk sang istri saat hamil, yang harus kehilangan bobot tubuh hingga 15 kilogram, karena dirundung stres akibat tuntutan pekerjaan di kantor.
"Saat hamil anak pertama, istri saya melihat makanan justru ingin muntah, lihat televisi atau lampu jadi pusing. Dalam kondisi seperti itu dia tetap dituntut untuk menyelesaikan pekerjaan kantornya. Saya sebagai suami nggak tega dong, dan mempersilakannya untuk resign dari pekerjaannya saat itu," ungkap Kokok saat konferensi pers 'Perayaan ASI yang digelar AIMI' di Jakarta, Kamis (30/7/2015)
Mempersilakan sang istri berhenti dari pekerjaan sebenarnya tak semudah itu keluar dari bibirnya. Awalnya Kokok sempat ragu karena ketika itu ia bersama sang istri baru saja mencicil sebuah rumah baru untuk mereka tinggali. Namun, satu momen membukakan mata hatinya agar sang istri fokus dengan kehamilannya.
"Saya bertemu seorang supir angkot yang mengajarkan saya untuk beradaptasi dengan dinamika kehidupan. Kejadian itu membuat saya mantap meminta istri untuk resign. Saya pun berjanji ketika saya punya perusahaan suatu hari nanti, harus memberikan cuti hamil dan melahirkan selama enam bulan untuk karyawati," imbuh Kokok.
Benar saja, 10 tahun sejak kejadian itu, kini Kokok telah menjadi seorang petinggi di perusahaan yang berdiri sejak 2013. Ia pun menepati janjinya dengan memberikan cuti kepada karyawatinya yang tengah hamil selama enam bulan tanpa dikenai potongan gaji apapun.
"Saya ingin karyawati yang akan menjadi ibu bisa memusatkan pikiran untuk kesehatan diri dan kandungannya. Keluhan saat hamil itu banyak dan berat lho. Produktivitas mereka pun akan menurun kalau dipaksakan," tambahnya lagi.
Meski karyawatinya harus cuti selama enam bulan, Kokok tidak sampai harus menambah tenaga kerja baru. Secara mengejutkan, ide Kokok ini justru didukung oleh karyawan lain bahkan beberapa orang secara sukarela mau mengerjakan tanggung jawab karyawati yang mendapat cuti hamil.
Selain memberikan cuti hamil dengan waktu yang panjang, perusahaan yang dipimpin Kokok juga menyediakan ruang laktasi bagi ibu menyusui. Tak tanggung-tanggung, ia menyediakan spring bed dan lemari es khusus di ruang laktasi di perusahaannya.
"Di ruang laktasi ini, busui bisa dengan tenang memerah ASI dengan posisi senyaman mungkin agar tidak stres yang bisa mengganggu jumlah produksi ASI-nya," ucap Kokok
Langkah berani yang diambil Kokok dalam memberi karyawati cuti hamil selama enam bulan, berhasil membuat pamor perusahaan yang dipimpinnya meningkat dan menjadi incaran banyak pelamar perempuan.
"Setelah saya tuliskan keputusan saya memberi cuti enam bulan bagi karyawati yang hamil di Facebook, jumlah pelamar ke perusahaan kami meningkat tajam. Ada 100an yang mendaftar dan rata-rata perempuan," jelas bapak beranak tiga ini.
Kokok berharap langkah yang diambilnya bisa menginspirasi perusahaan lain untuk memberi perhatian terhadap kondisi kesehatan pekerja perempuan yang sedang dalam kondisi hamil atau usai melahirkan.
Keren! Bos Ini Berikan Cuti 6 Bulan bagi Pegawainya yang Hamil
Jum'at, 31 Juli 2015 | 06:34 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Hamil Jadi Bencana, Wanita Ini Rela Meracuni Rekan Demi Bebas dari Beban Kerja
16 Juli 2024 | 21:39 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI
Lifestyle | 21:59 WIB
Lifestyle | 21:50 WIB
Lifestyle | 21:44 WIB
Lifestyle | 21:39 WIB
Lifestyle | 21:33 WIB
Lifestyle | 19:48 WIB
Lifestyle | 19:39 WIB
Lifestyle | 19:26 WIB