Amankah Melawan Penuaan Dengan Suntik Hormon?

Kamis, 23 Juli 2015 | 12:14 WIB
Amankah Melawan Penuaan Dengan Suntik Hormon?
Ilustrasi suntik hormon pertumbuhan. (shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ada cara baru yang sedang digandrungi orang untuk melawan penuaan, yakni suntik hormon pertumbuhan! Akhir-akhir ini, obat itu dapat dengan mudah dibeli secara viral.  Rumor juga mengatakan, sejumlah pemimpin studio dan aktor Hollywood menjalani prosedur ini untuk tetap terlihat muda. Banyak rumah sakit terkemuka yang melayani prosedur ini.

Namun, para ahli mengingatkan bahwa kekuatan hormon ini untuk meremajakan hanya mitos belaka. Bahkan prosedur ini disebut dapat memicu berbagai masalah seperti serangan jantung, diabetes, dan bahkan kanker.

Berbagai teori mengungkapkan tentang hormon pertumbuhan manusia. Menyuntikkan hormon ini diyakini dapat membuat rambut menjadi tebal dan mengkilap, mengencangkan kulit, meningkatkan libido, menguatkan memori dan konsentrasi serta menyuntikkan energi yang tinggi.

Menyuntikkan hormon ini juga disebut dapat melawan kelebihan berat badan dan meningkatkan massa otot. Banyak orang percaya bahwa suntikan hormon pertumbuhan akan membantu mereka terlihat 20 tahun lebih muda.

Namun, rasanya semua ini terdengar terlalu sempurna untuk menjadi kenyataan. Dokter memperingatkan bahwa apa yang disebut 'obat Peter Pan' ini juga memiliki sisi gelap. Meskipun sejumlah bintang, macam Sylvester Stallone dan Nick Nolte dengan bangga mengaku mereka telah mengikuti prosedur suntik hormon untuk meremajakan diri, ternyata cara ini juga masih menyimpan efek samping yang berbahaya.

Nyeri otot dan sendi, peningkatan risiko penyakit jantung, diabetes, dan kanker disebut sebagai efek samping dari prosedur suntik hormon pertumbuhan ini. Di beberapa negara, hormon pertumbuhan manusia termasuk dalam obat kelas C, yang penggunaannya adalah ilegal. Dokter dapat meresepkan itu, tapi dalam keadaan yang sangat spesifik dan untuk penyakit tertentu.

Selain itu, ilmu pengetahuan juga masih belum memiliki bukti kuat tentang hormon pertumbuhan bersifat antipenuaan. Percobaan pada orang tua, yang dilakukan beberapa dekade yang lalu, tampaknya telah membuktikan hal ini, tapi kemudian, percobaan ini dinyatakan tidak sah. Seluruh upaya selanjutnya untuk menggunakan hormon pertumbuhan sebagai sarana peremajaan selama studi klinis independen pun gagal. (geniusbeauty.com)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI