Lepas Penatmu Sambil Menikmati Sake di Sini

Jum'at, 17 Juli 2015 | 17:07 WIB
Lepas Penatmu Sambil Menikmati Sake di Sini
Restoran Osakamaru. (suara.com/Dinda Rachmawati)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Senang pergi ke bar untuk sekedar nongkrong atau minum bersama teman-teman? Coba datang ke Osakamaru. Sesuai namanya, tempat ini menawarkan bar ala Jepang atau yang biasa disebut Izagaya.

Terletak di bagian depan atau area Lobby Utama Lippo Mall Puri, Jakarta Barat, Osakamaru menawarkan pengalaman berbeda menikmati minuman beralkohol khas Jepang, yakni sake. Saat memasuki bar satu ini, saya langsung disambut oleh seorang 'Geisha' di pintu masuk. bagi saya keberadaan Geisha ini memiliki daya tarik tersendiri dan membuat seolah terbang ke negeri sakura.

Ditambah cahaya lampu remang-remang dan ornamen kayu yang dominan mengingatkan saya pada latar belakang yang sering digunakan di sejumlah film dari negeri sakura. Di mana biasanya, pekerja kantoran yang sudah lelah bekerja seharian, mampir ke sebuah kedai sederhana dengan desain tradisional, untuk menghangatkan tubuh meminum sake.

Interior Osakamaru. (suara.com/Dinda Rachmawati)

Bedanya, meski terlihat tradisional, namun bar ini juga membawa konsep modern dalam interiornya.

Bar ini terdiri dari tiga lantai, di mana lantai paling bawah merupakan lokasi Izagaya. Sementara di lantai dua dan tiga berbentuk mezanin biasa dijadikan tempat untuk menikmati ragam hidangan di Osakamaru.

Shandra S. Januar, pemilik Osakamaru mengatakan, di Jepang orang-orang menginginkan ruangan yang lebih privat dan tertutup. Konsep ini lantas disesuaikan dengan selera orang Indonesia yang ingin melihat dan dilihat orang tanpa harus menanggalkan suasana privat. Inilah yang ditawarkan Osakamaru.

Konsep ini diwujudkan dengan penempatan beberapa kaca bening, atau sekat yang dibiarkan sedikit terbuka. Sebuah pohon yang diletakkan di depan meja bar yang membuatnya terasa teduh dan rindang.

Untuk memperkuat nuansa Jepang, warna interior juga didominasi dengan warna-warna gelap, seperti cokelat dan hitam. Yang cukup unik, Osakamaru yang baru dibuka pada awal Juli lalu, memilih gentong keramik Cina yang berwarna-warni sebagai kursi yang dipadukan dengan meja-meja kayu. Terasa nyaman dan juga santai.

Begini sake dihidangkan di Osakamaru. (suara.com/Dinda Rachmawati)

Sake adalah hidangan utama Osakamaru. Menurut Bar Manager Osakamaru, Putra Liriyanto, di sake bar ini tersedia tak kurang dari 20 jenis sake yang dapat dinikmati pengunjung. Bahkan, Osakamaru memiliki Sake buatan sendiri, yang tak bisa ditemukan di tempat lain.

Minuman ini bernama O-sake-maru. Menurut Putra, minuman ini dibuat dari fermentasi beras Jepang yang didiamkan perlahan-lahan selama dua minggu bersama bahan-bahan lainnya.

Ada dua cara yang bisa dipilih untuk menikmati O-sake-maru. Yakni dengan campuran perasan jeruk sunkist atau tanpa perasan jeruk sunkist. Saya pun memilih dengan perasan jeruk sunkist agar lebih segar. Rasanya tidak terlalu 'kuat' dan cukup menghangatkan tubuh saya.

Tapas di Osakamaru. (suara.com/Dinda Rachmawati)

Sebagai teman untuk minum sake, Osakamaru menyediakan beragam tapas. Saya pun mencoba tapas dingin bernama Momotaro cheese. Tapas ini disajikan unik berupa satu buah tomat yang sudah dipotong-potong. Ketika menyantap, ada bocconcini cheese di dalamnya, rasanya begitu segar, dan krim keju yang masuk bersamaan dengan tomat pun meluber jadi satu di mulut saya.

Sementara untuk jenis tapas panas, saya mencicipi Kuro unagi burger. Hidangan ini menggunakan roti burger hitam, yang dilengkapi dengan daging sapi, unagi, juga jeruk sunkist segar. Ya, nampaknya Osakamaru selalu pintar mengkombinasikan antara daging dengan sesuatu yang menyegarkan.

Roti burger berwarna hitam itu pun terasa sangat lembut, lantas disusul rasa gurih roti yang menyatu pada daging sapi dan unagi yang begitu empuk dan kaya rasa menyapa lidah saya. Di ujung gigitan, saya merasa kesegaran dan manis dari jeruk sunkist.

Selain ketiga hidangan lezat tersebut, Osakamaru memiliki sederet varian menu lain, mulai dari soup, sushi, salad hingga makanan penutup yang lezat dengan kisaran Rp40-200 ribu.

Untuk menu makanan, Shandra yang sebelumnya telah memiliki restoran wagyu bernama Osakamoo kembali mengusung steak & grill ke sini.

Saya pun memesan menu Sharing steak. Menu ini dapat dinikmati bersama-sama. Di sini, yang cukup berbeda, steak dihidangkan bersama saus-saus yang tidak bisa ditemukan di tempat lain. Saus ini terbuat dari buah-buahan dan sayuran, seperti saus barbeque yang dibawa ke dalam cita rasa Jepang memakai wasabi, Orange miso, Wasabi mayonise, Lemon citrus butter, dan krim spinach.

Dagingnya begitu empuk dan bumbunya sangat meresap. Steak disajikan bersama salad dan kentang ukuran kecil yang dipanggang. Saat dipadu dengan saus, cita rasa berbeda menyapa lidah saya.

Terus terang saya memfavoritkan saus Lemon citrus butter. Rasa manis dan segar dari lemon, yang tercampur dengan gurih dan lembut dagingnya membuat hidangan ini terasa begitu lezat.

"Untuk bahannya 70 persen diimpor. Karena kami banyak memakai daging Wagyu dari Jepang. Kalau untuk minuman alkohol, semuanya kami impor karena benar-benar kita pakai sake dari Jepang," jelas Shandra.

Hidangan di Osakamaru. (suara.com/Dinda Rachmawati)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI