Konsep ini diwujudkan dengan penempatan beberapa kaca bening, atau sekat yang dibiarkan sedikit terbuka. Sebuah pohon yang diletakkan di depan meja bar yang membuatnya terasa teduh dan rindang.
Untuk memperkuat nuansa Jepang, warna interior juga didominasi dengan warna-warna gelap, seperti cokelat dan hitam. Yang cukup unik, Osakamaru yang baru dibuka pada awal Juli lalu, memilih gentong keramik Cina yang berwarna-warni sebagai kursi yang dipadukan dengan meja-meja kayu. Terasa nyaman dan juga santai.
Sake adalah hidangan utama Osakamaru. Menurut Bar Manager Osakamaru, Putra Liriyanto, di sake bar ini tersedia tak kurang dari 20 jenis sake yang dapat dinikmati pengunjung. Bahkan, Osakamaru memiliki Sake buatan sendiri, yang tak bisa ditemukan di tempat lain.
Minuman ini bernama O-sake-maru. Menurut Putra, minuman ini dibuat dari fermentasi beras Jepang yang didiamkan perlahan-lahan selama dua minggu bersama bahan-bahan lainnya.
Ada dua cara yang bisa dipilih untuk menikmati O-sake-maru. Yakni dengan campuran perasan jeruk sunkist atau tanpa perasan jeruk sunkist. Saya pun memilih dengan perasan jeruk sunkist agar lebih segar. Rasanya tidak terlalu 'kuat' dan cukup menghangatkan tubuh saya.
Sebagai teman untuk minum sake, Osakamaru menyediakan beragam tapas. Saya pun mencoba tapas dingin bernama Momotaro cheese. Tapas ini disajikan unik berupa satu buah tomat yang sudah dipotong-potong. Ketika menyantap, ada bocconcini cheese di dalamnya, rasanya begitu segar, dan krim keju yang masuk bersamaan dengan tomat pun meluber jadi satu di mulut saya.
Sementara untuk jenis tapas panas, saya mencicipi Kuro unagi burger. Hidangan ini menggunakan roti burger hitam, yang dilengkapi dengan daging sapi, unagi, juga jeruk sunkist segar. Ya, nampaknya Osakamaru selalu pintar mengkombinasikan antara daging dengan sesuatu yang menyegarkan.
Roti burger berwarna hitam itu pun terasa sangat lembut, lantas disusul rasa gurih roti yang menyatu pada daging sapi dan unagi yang begitu empuk dan kaya rasa menyapa lidah saya. Di ujung gigitan, saya merasa kesegaran dan manis dari jeruk sunkist.
Selain ketiga hidangan lezat tersebut, Osakamaru memiliki sederet varian menu lain, mulai dari soup, sushi, salad hingga makanan penutup yang lezat dengan kisaran Rp40-200 ribu.
Untuk menu makanan, Shandra yang sebelumnya telah memiliki restoran wagyu bernama Osakamoo kembali mengusung steak & grill ke sini.
Saya pun memesan menu Sharing steak. Menu ini dapat dinikmati bersama-sama. Di sini, yang cukup berbeda, steak dihidangkan bersama saus-saus yang tidak bisa ditemukan di tempat lain. Saus ini terbuat dari buah-buahan dan sayuran, seperti saus barbeque yang dibawa ke dalam cita rasa Jepang memakai wasabi, Orange miso, Wasabi mayonise, Lemon citrus butter, dan krim spinach.
Dagingnya begitu empuk dan bumbunya sangat meresap. Steak disajikan bersama salad dan kentang ukuran kecil yang dipanggang. Saat dipadu dengan saus, cita rasa berbeda menyapa lidah saya.
Terus terang saya memfavoritkan saus Lemon citrus butter. Rasa manis dan segar dari lemon, yang tercampur dengan gurih dan lembut dagingnya membuat hidangan ini terasa begitu lezat.
"Untuk bahannya 70 persen diimpor. Karena kami banyak memakai daging Wagyu dari Jepang. Kalau untuk minuman alkohol, semuanya kami impor karena benar-benar kita pakai sake dari Jepang," jelas Shandra.