Protes Pidato Rasialis, Seniman Bikin Dildo Berwajah Donald Trump

Liberty Jemadu Suara.Com
Kamis, 16 Juli 2015 | 13:39 WIB
Protes Pidato Rasialis, Seniman Bikin Dildo Berwajah Donald Trump
Butt plug - alat bantu seksual untuk anus - berwajah Donald Trump, yang dibuat sebagai bentuk protes terhadap pidato rasialis pengusaha AS itu (Shapeways.com).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang artis keturunan Meksiko di Amerika Serikat menciptakan sebuah alat bantu seksual atau dildo berwajah pengusaha Donald Trump, sebagai bentuk protes atas pidato kandidat presiden dari Partai Republik yang menghina imigran Meksiko.

Fernando Sosa, nama seniman itu, merancang dan mencetak Butt plug - dildo yang digunakan pada anus - yang ujungnya berbentuk kepala Trump. Ia menjual dildo itu di website Shapeways, sebuah website berisi hasil karya printer 3D, dengan harga sekitar Rp445.000.

"Saya biasanya membuat butt plug untuk menyindir diktator, pembenci kaum homoseksual, dan politikus. Akan tetapi, ketika mendengar pidato Donald Trump tentang orang Meksiko dan Latin dari Amerika Selatan, saya sangat marah," tulis Sosa di website itu.

Sosa, yang mengaku lahir di Meksiko dan pindah ke AS pada usia 11 tahun, mengatakan bahwa Trump sengaja menghina imigran Meksiko untuk kepentingan politik.

"Donald Trump bukan orang bodoh. Ia mungkin lahir sebagai orang kaya dan sempat bangkrut beberapa kali, tetapi dia bukan orang bodoh. Ia sengaja menghina imigran, terutama orang Meksiko karena dia mengira kami tak punya kekuatan," beber Sosa lebih lanjut.

Trump pada Juni kemarin, saat mengumumkan dirinya maju dalam persaingan memperebutkan pencalonan dari Partai Republik, mengatakan bahwa Meksiko mengirim "pemerkosa, perampok, dan pengedar narkotika" untuk merusak warga AS.

"Saya bukan pemerkosa dan bukan pengedar narkotika. Saya punya gelar di bidang animasi 3D dan punya perusahaan percetakan 3D. Saya bisa mendesain, mencetak, dan menjual replika Anda ke setiap orang," tulis Sosa, yang menegaskan bahwa aksinya itu adalah bentuk "kebebasan berekspresi", hak asasi yang paling dihormati di AS.

Trump bukan satu-satunya sasaran kemarahan Sosa. Di dalam katalog produknya, Sosa juga membuat dildo mirip pemimpin Korea Utara, Kim Jong un, Wali Kota Toronto, Kanada, Rob Ford, dan Presiden Rusia, Vladimir Putin. (The Guardian)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI