Koper Batik, Ketika Seni Berpadu dengan Teknologi

Kamis, 02 Juli 2015 | 09:40 WIB
Koper Batik, Ketika Seni Berpadu dengan Teknologi
Lelang koper batik dari Rimowa. (suara.com/Dinda Rachmawati)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Produsen koper premium asal Jerman, Rimowa mengangkat batik, untuk menghiasi produknya yang terbatas. Unik, namun tetap modern. Untuk itu Rimowa menggandeng dua seniman Indonesia, Iwet Ramadhan dan Kemal Ezedine, untuk menggoreskan karya mereka di sembilan ikonik koper topas yang dinamakan "Handmade Meets High-Tech".

Sembilan koper ini dilelang pada Rabu (1/7/2015) malam, di Pacific Place, Jakarta Pusat.

"Acara ini diadakan sebagai bentuk kepedulian brand terhadap warisan budaya Indonesia dan sebagai simbol penghargaan dari brand untuk Indonesia," jelas Ruby Sjabana, Group COO Metroxgroup.

‎Untuk koleksi ini, Iwet menyiapkan sembilan motif untuk sembilan koper topas, di antaranya adalah Beautiful sorrow, Pura Ulun Dana, Kecak, Barong, Candi Borobudur, Candi Prambanan, Wayang Kulit, Garuda Wisnu Kencana, dan Cendrawasih.

Dalam desainnya, Iwet menghadirkan motif ikonik dari labelnya sendiri, yakni Beautiful Sorrow. Motif ini berasal dari Pekalongan yang dibatik dengan kelengan dan didominasi dengan warna putih juga biru.

Kedua warna ini bagi masyarakat Cina merepresentasikan warna surga bagi orang yang sudah meninggal. Motif ini juga menceritakan tentang kesedihan yang tak bertepi.

"Motif ini dipengaruhi oleh kebudayaan Cina. 100 persen dibuat secara hand made dengan penuh cinta kasih dan passion," ungkap Iwet dalam kesempatan yang sama.

Sementara untuk membuat motif ini sedikit ceria, Iwet memberikan sentuhan warna merah yang ia beri nuansa hewan, yakni bangau. Menurutnya, bangau melambangkan kebahagiaan, cinta kasih dan juga simbol dari umur panjang.

Motif-motif tadi lantas digambar oleh Kemal Ezedine di bagian depan dan belakang koper. Seniman dengan latar belakang street art yang mengerjakan proyek ini selama kurang lebih dua minggu.

Hasil lelang akan didonasikan untuk Museum Batik Yogyakarta, khususnya untuk mendukung kegiatan museum dan menjaga pelestarian koleksi Museum.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI