Sekitar 40 koleksi batik dengan ragam hias batik dari daerah Pesisir Utara Jawa dan dari Yogyakarta itu menghiasi setiap sudut ruangan dari Museum Tekstil Jakarta, di Jalan KS Tubun, Jakarta Pusat.
Motif-motif alami yang dipengaruhi oleh berbagai budaya asing seperti Cina, Eropa, Islam dan India dengan aneka warna yang menawan ini pun membuat terpesona mereka yang ingin menyaksikan pameran tekstil warisan budaya dunia, bertajuk Highlight from North Coast to Bimasakti.
Pameran yang akan berlangsung mulai 10 hingga 28 Juni 2015 ini, menyajikan batik-batik unggulan koleksi Rudolf G. Smend asal Jerman dan batik karya pembatik Bimasakti, Brigitte Wilach.
Menurut Dyah Damayanti, Kepala Unit Pengelola Museum Seni Rupa, Rudolf dan Brigitte banyak berkiprah untuk turut melestarikan, mengembangkan dan mempromosikan batik Indonesia ke dunia international.
"Mereka sudah menjadi pecinta Museum Tekstil Jakarta. Kita juga mau mempromosikan pengrajin batik Indonesia, karya mereka layak dijual hingga ke mancanegara. Sebagai orang luar yang mencintai batik, mereka bisa turut mempromosikan karya pengrajin batik Indonesia ke mancanegara," ujar Dyah saat pembukaan pameran "Highlight from North Coast to Bimasakti" di Jakarta.
Sebagai kolektor, Rudolf memiliki galeri batik di kota Cologne, Jerman. Tak hanya itu lelaki 74 ini sudah lama belajar seluk-beluk batik. Ia belajar batik dari seniman batik asal Yogyakarta bernama Giyanto.
Koleksi batik Rudolf yang dipamerkan terdiri dari batik khas Pesisir Utara Jawa, seperti sarung, kain panjang hingga kain upacara yang berasal dari Pekalongan, Indramayu, Demak, Kudus dan Cirebon.
Sedangkan Brigitte Willach mengaku telah bereksperimen dengan batik sejak ia berusia 16 tahun. Sejak pertama kali mengenal batik, Ia langsung jatuh cinta dan mempelajari desain, ragam hias dan proses pencelupan batik tradisional Indonesia dan ikat di Koperasi Batik Bimasakti, di Giriloyo, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Ia pun lantas menjadi seorang artis batik kontemporer.
"Sejak umur 16 tahun saya sudah mulai belajar membatik. Batik dapat menghasilkan sebuah aura untuk pikiran dan perasaan saya. Untuk itu, batik telah menjadi bagian penting dalam hidup saya," ujar dia.