Selanjutnya: Sadean Dawet
Setelah "siraman", orang tua Selvi, Didit Supriyadi bersama istrinya, Sri Partini, menjalani prosesi Sadean Dawet (menjual es dawet) kepada para tamu yang hadir di tempat tinggalnya.
Dawet atau cendol yang berbentuk bulat bermakna kebulatan tekad orang tua untuk menikahkan anak mereka.
Para tamu undangan yang hendak membeli es dawet tersebut membayar bukan dengan uang, melainkan menggunakan "kreweng" atau pecahan genteng rumah.
"Kreweng" yang berasal dari tanah liat memiliki arti bahwa manusia sejatinya akan kembali lagi menjadi tanah ketika meninggal dunia.
Sri Partini bertugas melayani para tamu yang membeli dawet, sedangkan Didit menerima "kreweng" sebagai alat pembayarannya.
Hal itu bermakna tentang kewajiban suami-istri dalam hidup berumah tangga ialah saling bahu membahu dalam menafkahi keluarga.
"Sadean dawet" atau jualan cendol merupakan bagian dari rangkaian adat pernikahan Jawa yang akan dilangsungkan putra pertama Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka dan Selvi Ananda.
Selanjutnya: Seserahan