Suara.com - Indonesia patut berbangga memiliki banyak perancang busana berbakat yang karyanya sangat diperhitungkan baik di dalam maupun luar negeri. Dan, desainer muda Indonesia yang baru saja mendapat kepercayaan untuk merancang busana penyanyi kenamaan dunia tersebut adalah Cynthia Tan.
Lulusan Esmod International Fashion University, Jakarta, ini unjuk kemampuan lewat empat setelan jas rancangannya untuk Boyzone, boyband asal Inggris, saat menggelar konser di Jakarta, 22 Mei lalu.
Keberhasilannya ini, tentu saja sangat membanggakan dan merupakan bukti bahwa kualitas busana rancangan desainer Indonesia diakui oleh artis papan atas kelas dunia.
“Bangga banget itu sudah pasti, tapi saya nggak mau cepet puas diri, karena harus terus belajar, dan yang jelas ini bikin saya makin pede untuk terus berkarya,” ceritanya penuh semangat kepada suara.com saat ditemui di butiknya di Jalan Petojo Utara I/11, Jakarta Pusat, belum lama ini.
Bertemu sang fashion stylist ternama ...
Bertemu dengan Fashion Stylist Kelas Dunia
Cynthia menceritakan bahwa kesempatan emasnya itu didapat tatkala menjalani pendidikan di sekolah fesyen di Istituto Marangoni, London, Inggris, tahun lalu.
“Saya dapat beasiswa selama tiga minggu di sana. Di situlah saya bertemu dengan banyak orang terkenal di bidang fesyen, salah satunya Shelina Lewis, fashion stylist untuk artis-artis terkenal, termasuk Boyzone," ungkapnya sembari menunjukkan beberapa foto bersama Boyzone dan Shelina Lewis saat konser di Jakarta.
Pertemuan Cynthia dengan sang fashion stylist terkenal itu tentu saja tak dilewatkan begitu saja. Dengan penuh rasa percaya diri, ia mengirim surat elektronik ke Shelina agar diberi kesempatan untuk merancang busana Boyzone yang akan manggung di Jakarta. Gayung pun bersambut, ternyata penawarannya itu disambut positif oleh Shelina.
Mendapat kabar menggembirakan tersebut, tentu saja membuat Cynthia sangat terkejut. Ia benar-benar tak menyangka surat pengajuannya direspon secepat itu. Bahkan Shelina langsung meminta Cynthia untuk segera mengirim sketsa rancangannya.
“Wah, aku semangat sekali dan nggak lama kemudian aku email delapan sketsa suits untuk Boyzone dengan banyak pilihan warna,” ceritanya berapi-api.
Dari delapan sketsa rancangan yang diajukan Cynthia, ada empat yang disetujui oleh Shelina, sesuai dengan jumlah personel Boyzone. Selain itu, sang fashion stylist tersebut juga mengajukan beberapa permintaan untuk rancangan setelan jasnya seperti hitam sebagai pilihan warna busana, harus slimfit, serta satu kancing di tengah jas.
“Setelah deal, langsung deh aku berburu bahan dan lain-lain. Prosesnya cepet banget, sekitar 1,5 bulan sampai suits-nya jadi. Shelina mempercayakan semuanya ke aku, ini bener-bener berkesan banget sekaligus tantangan tersendiri, makanya aku harus benar-benar kasih hasil yang terbaik,” terangnya panjang lebar.
Empat busana untuk Boyzone ...
Merancang Empat Busana Untuk Boyzone
Singkat cerita, empat setelan jas tersebut berhasil dirampungkannya seminggu sebelum Boyzone tiba di Jakarta. Ia pun langsung mengirim foto-foto hasil rancangannya itu ke Shelina lewat email plus detail dari keempat busananya.
“Karena itu suits-nya khusus Boyzone, di dalam jasnya aku buat bordiran nama mereka masing-masing. Jadi, biar eksklusif dan enggak ketuker. Ternyata Boyzone suka banget. Kata Shelina, mereka (Boyzone) udah nggak sabar pakai suits-nya,” kata Cynthia yang mengeluarkan biaya sekitar Rp30 jutaan untuk empat setelan jas tersebut.
Ia mengaku sangat puas dengan hasil rancangan setelan jas yang dikenakan Boyzone saat tampil di sebuah stasiun TV swasta nasional dan acara Meet & Greet. Terlihat begitu elegan dan pas di tubuh empat personel Boyzone tersebut.
“Fitting-nya dilakukan jam 1 dinihari, itu fitting tersubuh yang pernah aku alami. Abis itu direvisi, karena masih harus dikecilin dan aku hanya punya waktu 12 jam untuk revisi. Itu benar-benar momen yang unforgettable dan tantangan banget buat aku,” bebernya yang mengaku tak bisa tidur saat menyelesaikan rancangannya itu.
Namun, semua kerja kerasnya itu terbayar ketika Cynthia mendapat banyak pujian baik dari Shelina Lewis maupun para personel Boyzone. “Aku tersanjung banget malah berasa terbang saat mereka bilang the best suit that i’ve ever had,” ujarnya sumringah.
Empat setelan jas yang dirancang untuk Keith Duffy, Mikey Graham, Ronan Keating dan Shane Lynch, kata Cynthia, menonjolkan kepribadian masing-masing. Perempuan kelahiran Jakarta, 29 April 1991 ini menorehkannya lewat variasi kerah jas.
Untuk Ronan Keating misalnya, Cynthia membuatkan setelan bernuansa formal, sedangkan Mikey Graham lebih terlihat kasual. “Busana untuk Boyzone yang saya rancang terinspirasi dari tren man suit tahun ini,” kata perempuan yang bisa berbahasa Mandarin ini.
Sebelumnya Michael Learns to Rock ...
Sebelumnya Busana Michael Learns to Rock
Merancang busana artis kenamaan dunia sebenarnya bukan hal yang baru bagi Cynthia. Sebelumnya, ia juga pernah merancang busana grup band asal Denmark, Michael Learns to Rock saat konser di Singapura, tahun lalu.
Sayangnya, ketika itu rancangan Cynthia tidak terpublikasi secara gencar di media. “Yah, itu karena konsernya mereka di Singapura. Jadi, kurang terdengar gaungnya. Beda banget dengan Boyzone, konsernya ‘kan di Jakarta, jadi media juga banyak mengulasnya. Memang booming-nya ya di Boyzone ini,” ujarnya tertawa.
Keberhasilan Cynthia menorehkan prestasi membanggakan di dunia fesyen tentu saja tak lepas dari kerja keras dan dukungan keluarga, serta orang-orang terdekatnya. Ia mengaku sama sekali tak menyangka bakal berkembang sepesat ini di dunia fesyen.
Padahal dulu, ia sama sekali tak punya bayangan bakal menjadi perancang busana. “Aku baru nemu cita-cita selepas SMA. Awalnya malah bingung pengin jadi apa? Sempet ikut tes bakat biar dapet gambaran. Disitulah aku dapat guide ke arah fesyen, karena suka art and beauty. Aku juga senang kalau pakai baju buatan desainer yang bikin tambah cantik dan pas di badan,” kenang Cynthia yang pernah menjadi model dan brand ambassador beberapa produk ini.
Inilah yang kemudian membuatnya mantap untuk terjun di bidang fesyen. Tak heran bila pada 2009, sulung dari empat bersaudara ini memilih untuk melanjutkan pendidikan di Esmod International Fashion University, Jakarta. Setelah tiga tahun kuliah, Cynthia berhasil menyelesaikannya dengan nilai terbaik pada 2012.
“Padahal kuliah saya sempet ancur, nilainya jelek-jelek, karena waktu jadi model dan brand ambassador sering bolos, banyak kegiatan seperti pemotretan, syuting, roadshow. Tapi aku sadar harus memperbaiki semuanya. Akhirnya aku fokus belajar,” ungkapnya blak-blakan.
Bermodal sederet prestasi ...
Sederet Prestasi
Selepas dari Esmod, perempuan bernama lengkap Cynthia Tanujaya ini, telah menelurkan banyak hasil rancangam busananya. Bahkan sebelum lulus sekolah pun, ia telah menyabet prestasi sebagai Second Runner Up di Lomba Perancang Mode (2011).
Sejak itulah boleh dibilang hampir setiap tahun Cynthia kerap menoreh prestasi di bidang fesyen. Di antaranya, Mazda Young and Vibrant Designer 2013, Mazda Designer for Indonesia International Motor Show (IIMS) 2013, dan The Winner of Young Fashion Entrepreneur Award Jakarta Fashion Week 2014.
“Bekal inilah yang membuat aku makin percaya diri untuk terus berkarya di fesyen. Setelah berhasil merancang busana pria, aku juga semakin pede untuk merambah ke mens wear. Targetnya sih, tahun depan aku bisa launching Cynthia Mens Wear. Semoga aja bisa berbarengan dengan Cynthia Ready to Wear,” ujar perempuan yang senang mengenakan mini dress ini dengan sentuhan make-up yang begitu soft.
Di sela-sela padatnya aktivitas Cynthia Tan sebagai perancang busana, masih adakah waktu untuk memanjakan diri demi menjaga kebugaran dan kecantikan tubuhnya? “Tentu saja ada, apalagi aku ‘kan berkarier di dunia fesyen, penampilan tentu harus dijaga. Nyalon sudah pasti, minimal seminggu sekali,” kata penyuka masakan Padang ini.
Untuk menjaga kebugaran tubuh, Cynthia rutin nge-gym tiga kali dalam seminggu. Aktivitas fisik tersebut biasanya dilakukan pagi hari selama sejam sebelum berangkat ke kantor. “Kalau perawatan tubuh biasanya creambath dan facial, sebulan sekali,” cerita perempuan bertubuh langsing ini.