Tampil "Edgy" dengan Perhiasan Tradisional Nusantara Ala Pistos

Jum'at, 05 Juni 2015 | 16:18 WIB
Tampil "Edgy" dengan Perhiasan Tradisional Nusantara Ala Pistos
Peragaan busana bertema
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kekayaan budaya Indonesia selalu menjadi  inspirasi bagi para desainer. Tak hanya busana, namun juga perhiasan cantik lahir dari inspirasi kekayaan budaya Nusantara.

Ini juga yang coba dihadirkan oleh Pistos, salah satu merek perhiasan karya anak bangsa, yang baru saja meluncurkan koleksi terbarunya bertema Archipelago. Menurut Sandy Thema, yang mendesain perhiasan keluaran Pistos, koleksi ini terinpirasi dari tanh Sumba dan Dayak yang eksotis.

"Penempatan budaya Indonesia dalam koleksi Pistos kali ini, untuk dijadikan pembelajaran. Saya membuat pola filigris dan saya kembangkan berdasarkan beberapa suku di Indonesia, seperti Sumba, Dayak hingga Maluku," katanya saat ditemui usai peluncuran koleksi perhiasan terbaru Pistos, di kawasan Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Kamis (4/6/2015).

Sandy menambahkan, ada sekitar 42 koleksi tradisional kontemporer yang dikerjakan secara manual oleh para pengrajin Indonesia, selama sekitar tiga tahun. Koleksi-koleksi ini ditujukan untuk para perempuan yang ingin menunjukkan gaya personalnya yang unik.

Perhiasan terbaru ini menampilkan beragam koleksi, mulai dari batu semi-precious seperti turqouise, coral, amethyst, topaz, malachite, howlite, hingga agatez (Akik).

Penggunaan beragam batu semi-precious ini berhasil menghadirkan kesan yang dramatis dan tetap selaras dengan tren fesyen saat ini. Perhiasan ini juga terinspirasi dari manik antik tradisional yang dibuat dengan tangan oleh beragam suku di Indonesia.

Dalam koleski ini, Pistos juga memasukkan manik antik yang diproduksi pada awal abad 19. Tak ketinggalan mutiara salah hasil kekayaan laut Indonesia pun turut digunakan.

Batu-batu itu tampil mewah dalam jalinan material perak berlapis emas dengan pola-pola rumit dari batik, tenun Iban, Ikat songket.

"Warna emas itu artinya mewah dan kaya, yang melambangkan kekayaan budaya dan alam Indonesia. Makanya saya banyak bermain pada warna itu" tambah Sandy.

Perhiasan ini dipadu dengan koleksi busana siap pakai karya Jeffry Tan 2015 yang bertajuk
"Transparent Days".

Busana-busana ini terinspirasi dari gerak dinamis, gaya hidup perempuan modern yang individual dengan pemikiran yang global dan praktis. Berbagai elemen kontras seperti sharp cut dan garis dekonstruktif terjalin menjadi satu napas spiritual yang tenang.

Keseluruhan koleksinya merupakan paduan dari atasan tailored, celana serta loose drape dress dengan menggunakan beragam material seperti sutera, katun dan wol  dalam sapuan warna merah dan hitam.

"Kenapa bekerjasama dengan Jeffry Tan, karena busana-busananya edgy dan simpel, cocok dengan karakter perhiasan saya," tutup Sandy.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI