Suara.com - Tak ada penanda mencolok dari bangunan kafe bernama Mangia ini. Terjepit di antara dua bangunan serupa, membuat sebagian orang akan sulit menemukannya.
Tapi begitu Anda masuk ke bagian dalam, suasana hangat dan kesan homey langsung menyeruak. Seolah semua kepenatan terbasuh.
Bangku dan meja berwarna pastel tersusun rapi, dipadu dengan desain pintu dan jendela yang berupa pahatan, mengingatkan kita pada rumah-rumah kuno di masa lalu.
Di sudut-sudut ruangan, radio tua, jam dinding, dan lampu yang unik makin membuat kita rindu dengan suasana jaman dulu di pedesaan. Sampai raga ini tak tersadar sedang berada di salah satu kafe di antara jejeran bangunan yang beralamat di Panglima Polim V no 38 Kebayoran Baru.
Menurut Manager Resto, Irwan Kristanto, nama Mangia diambil dari bahasa Italia yang berarti makan. Itu sebabnya interior ditata selayaknya ruang makan yang homey. Pemilihan interior dan desain ruangannya, sungguh menyulut rasa lapar.
Pemilihan konsep ruangan, menurut Irwan, dirancang sendiri oleh empat pemiliknyalah memang berkecimpung di dunia seni.
"Jadi konsepnya memang benar-benar didiskusikan secara matang," imbuh Irwan.
Setelah puas mencuci mata dengan semua yang menghiasi seluruh dekorasi ruangan, saatnya saya Mangia! (Baca: makan). Irwan menyebut, kafe Mangia memiliki sentuhan unik pada menu makanan dan minuman yang disajikan. Konsep makanan dan minuman sehat menjadi pembeda Mangia.
"Kita memasaknya tanpa MSG, minumannya pun juga kita angkat kombinasi antara buah dan sayuran pada fresh juice," jelasnya.
Lantas Irwan merekomendasikan Swedish house meatballs, Pesto rice grilled chicken, dan Nasi jeruk sambal dori.
Sebagai menu pembuka, Irwan merekomendasikan menu perkedel mayo. Seperti apa penampakannya? Ternyata menu ini berisi tiga buah perkedel jagung yang dipotong menjadi dua dan sangat nikmat jika disantap ketika masih mengepul dengan cocolan saus mayo. Tak seperti mayo yang kita sering cicipi, mayo khas Mangia lebih terasa seperti saus kacang. Tapi rasanya tetap nikmat dan pas jika dihabiskan bersama teman-teman Anda.
Nah, menu signature pertama yang saya jajal adalah Swedish house meatballs. Sesuai namanya menu ini berupa lima bakso daging sapi yang terendam dalam gravy sauce dilengkapi dengan mashed potato. Uniknya, Swedish house meatballs di Mangia ini disantap dengan selai stroberi.
Perpaduan antara saus gravy yang gurih dan sedikit asin memang sangat pas ketika berpadu dengan rasa asam-manis yang ditonjolkan selai stroberi. Mashed potatonya pun begitu creamy sangat ringan di lidah.
Citarasa daging dalam bakso kecil ini juga sangat kentara. Untuk mencicipi seporsi menu ini Anda cukup merogoh kocek Rp58 ribu.