Nekad Sepelekan Sinar Matahari? Ini Risikonya

Kamis, 04 Juni 2015 | 16:20 WIB
Nekad Sepelekan Sinar Matahari? Ini Risikonya
Ilustrasi (shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ada tiga keluhan paling sering yang diajukan perempuan di Jakarta saat datang ke klinik kecantikan, yakni penuaan dini, flek dan jerawat. Tapi menurut ahli kecantikan dari Klinik Esttetika,  Dr. Hengky Nurhidayat Affandi, pasien anti aging di kliniknya cukup dominan yakni mencapai 60 persen.

"Umumnya mereka datang dalam kondisi kulit wajah yang menua jauh di atas usia aslinya. Penyebab utama gaya hidup, polusi dan paparan sinar matahari," ujarnya saat berbincang dengan suara.com beberapa waktu lalu.

Ia mengatakan banyak perempuan yang mengabaikan  sinar matahari. Mereka mengira, ujarnya, kalau kena matahari nggak lama tak akan jadi masalah. Padahal menurutnya akan ada efek akumulasinya.

"Misal setengah jam hari ini, hari berikutnya setengah jam juga. Makanya akan beda antara kulit yang terpapar matahari dengan yang tidak," terangnya.

Dokter spesialis kulit dr Heru Nugraha, SpKK. dari klinik Bamed Skin Care mengungkapkan hal yang sama. Menurutnya pada jam-jam tertentu, paparan sinar matahari dalam durasi lama bisa menyebabkan kerusakan kulit. Salah satunya adalah penuaan yang ditandai dengan munculnya flek ataupun keriput.

Dan kondisi ini tak hanya terjadi pada perempuan, kaum lelaki juga harus waspada terhadap paparan sinar matahari khususnya sunar ultra ungu (UV) saat beraktivitas di luar ruangan.

"Paparan sinar UV bisa menyebabkan penuaan dini pada kulit khususnya di bagian wajah," ujarnya.

Ia menambahkan, sinar matahari juga mengandung radikal bebas yang merusak jaringan kolagen dalam kulit. Sehingga secara tak disadari muncul garis halus dan keriput di wajah.

Dia menambahkan, risiko ini lebih besar pada mereka yang banyak beraktivitas di luar ruangan. Dan kondisi ini diperparah oleh polusi udara. Oleh karena itu, Ia mengingatkan pentingnya tindakan pencegahan untuk melawan paparan sinar UV dan polusi udara.

"Dari kebiasaan atau pola hidup. Misalnya ya jangan merokok, makan makanan yang banyak mengandung antioksidan seperti sayur dan buah. Lalu rutin pakai sunblock," imbuhnya.

Saat menggunakan tabir surya, sunscreen atau sunblock, disarankan agar penggunaannya diulang beberapa kali selang 2-3 jam untuk mendapatkan hasil optimal.

"Sebab, lebih dari dua jam biasanya kemampuan proteksi tabir surya sudah tidak efektif. Bisa saja memudar setelah berkeringat atau terkena air. Maksimal empat jam harus dioleskan kembali," terangnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI