Suara.com - El Celler de Can Roca dari Girona, Spanyol, kembali dinobatkan sebagai rumah makan terbaik di dunia. Namun pengumuman 50 restoran terbaik di dunia yang terakhir diadakan pada tahun 2013 ini menuai kritik karena kurangnya transparasi.
Roca berhasil menyingkirkan Noma, restoran dari Denmark yang telah empat kali meraih gelar restoran terbaik dunia termasuk tahun lalu. Noma tersingkir ke posisi ketiga untuk membuka jalan bagi restoran Modena Osteria Francescana menjadi runner up.
Sejumlah restoran di Inggris, macam Dinner by Heston Blumenthal jatuh dua tempat ke posisi ketujuh dan Brett Graham The Ledbury di London barat turun 10 tingkat ke posisi 20.
Secara keseluruhan, Prancis memiliki lima restoran di dalam 50 Terbaik, tujuh dari AS dan sembilan dari Amerika Latin. Tujuh restoran Asia masuk dalam daftar, termasuk dua yang masuk dalam 10 restoran terbaik di dunia untuk pertama kalinya.
Namun absennya sejumlah restoran dari Prancis yang selama ini dikenal sebagai kiblatnya couture cuisine dunia, dalam daftar 10 besar tak urung menuai kritik. Sejumlah koki top dari prancis, termasuk Joël Robuchon dan Georges Blanc menandatangani petisi online mengkritik daftar 50 Restoran Terbaik dunia yang baru diumumkan Senin (1/6/2015) di London, Inggris ini. Mereka mengungkapkan sejumlah alasan.
Roca.
El Celler de Can Roca yang dua kali menjadi restoran terbaik di dunia dibuka pada tahun 1986 oleh Roca bersaudara Joan dan Josep Roca.
"Ini adalah sebuah restoran yang tidak pernah melupakan akar yang sederhana, arti dari kehangatan keluarga, atau kebutuhan untuk melayani hidangan sangat lezat dan anggur yang luar biasa," tulis dewan juri.
William Reed Media, publisher majalah Restaurant dan penyelenggara daftar tahunan ini, mengatakan bahwa pemenang diputuskan oleh "kelompok berpengaruh" yang terdiri hampir 1.000 pemimpin komunitas restoran internasional.
Namun daftar ini menuai kritik secara online, dari Occupy 50 Best, yang menggambarkan dirinya sebagai kumpulan para penikmat kuliner dari seluruh dunia.
Petisi ini mendesak sponsor untuk berhenti mendukung sebuah "peringkat buram, di mana nasionalisme mengalahkan kualitas, seksisme mengalahkan keragaman dan sorotan adalah pada koki selebriti bukannya kesehatan dan kepuasan pelanggan". (The Guardian)