Suara.com - Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan peluang penyelenggaraan MotoGP 2017 di Indonesia bisa menjadi sport-business atau industri pariwisata olahraga yang sangat menguntungkan.
"Ini sport-tourism, nilai acara ini sangat besar. Nilainya bisa lebih dari 300 juta dolar US," kata Menteri Arief dalam konferensi pers di kantor Kementerian Pariwisata, Jakarta, Rabu.
Menteri Arief mengatakan pendapatan sebesar 100 juta dolar US akan bisa didapatkan dari keuntungan langsung, sementara 200 dolar US lainnya didapat dari berbagai media.
Ia menjelaskan penyelenggaraan MotoGP akan diorientasikan sebagai program bisnis di Kementerian Pariwisata.
"Penanganannya bisnis saja. Kalaupun pakai dana APBN, kalau Wonderful Indonesia turut mensponsori, ini murni bisnis," ujar menteri berlatar belakang sebagai pebisnis itu.
Menteri Arief memperkirakan akan mudah menggaet sponsor untuk penyelenggaraan MotoGP 2017 di Indonesia.
"Akan mudah untuk mencari sponsor. Bayangkan saja, misalnya dengan biaya 10 juta dolar US, dengan kentungan media hingga 200 juta dolar US akan banyak sponsor yang ikut," kata mantan bos Telkom tersebut.
Menteri Arief juga menekankan pentingnya penyelenggaran MotoGP di Indonesia untuk mengambil kesempatan yang ada dan untuk menjadikan inspirasi bagi anak-anak muda.
Indonesia berpeluang besar menjadi tuan rumah kejuaraan balap motor paling bergengsi di dunia MotoGP pada 2017 setelan Menteri Arief menggelar pertemuan dengan CEO Dorna Sports, pemegang hak penyelenggaraan MotoGP di Jakarta, Rabu. (Antara)
Menpar: MotoGP Bisa Datangkan Rp3,9 Triliun untuk Indonesia
Liberty Jemadu Suara.Com
Kamis, 21 Mei 2015 | 01:13 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Berhak Pakai Nomor 1, Jorge Martin Pilih Ganti atau Tidak?
22 November 2024 | 13:55 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI
Lifestyle | 22:00 WIB
Lifestyle | 21:07 WIB
Lifestyle | 20:46 WIB
Lifestyle | 19:52 WIB