Suara.com - Ratusan "abdi dalem" dan masyarakat mengikuti upacara adat Labuhan Gunung Merapi yang merupakan Hajat Dalem Kraton Ngayogyakarto Hadininingrat, di Bangsal Srimanganti, Desa Umbulharjo, Cangkringan Sleman, Rabu (20/5/2015).
Prosesi labuhan Gunung Merapi yang dipimpin langsung Juru Kunci Merapi, Mas Kliwon Suraksohargo ini, tidak ada pesan khusus dari Sultan HB X pascasabda raja beberapa waktu lalu.
"Labuhan alit tahun ini, sama seperti tahun lalu. Tidak ada pesan khusus dari Keraton Yogyakarta pascasabda raja," kata Mas Kliwon Suraksohargo.
Prosesi labuhan diawali dari Pendopo Balai Labuhan yang merupakan petilasan rumah Mbah Maridjan, sekitar pukul 06.20 WIB. Prosesi diawali dengan doa di depan "uba rampe" yang telah disemayamkan di Balai Labuhan Dusun Kinahrejo atau petilasan rumah Mbah Maridjan dan kemudian diarak dan dilabuh di Bangsal Srimanganti.
Ratusan abdi dalem dan masyarakat ini mengikuti prosesi upacara adat labuhan dengan berjalan kaki menempuh jarak sekitar dua kilometer atau sekitar dua jam berjalan kaki hingga di Bangsal Srimanganti.
Ikut menyertai 'uba rampe' labuhan yakni kembang setaman, nasi tumpeng, ingkung serta serundeng, yang dibagikan kepada setiap pengunjung setelah selesai upacara labuhan.
"Labuhan Gunung Merapi memiliki makna ungkapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat berupa perlindungan keselamatan dan kesejahteraan," katanya.
Selain itu, Labuhan Gunung Merapi ini sekaligus sebagai simbol menjaga keselarasan hidup manusia dengan Tuhan, sesama, dan lingkungan.
"Upacara adat ini dihelat sebagai bagian dari rangkaian pengetan jumenengan dalem Sri Sultan HB X," katanya.
Sedangkan "Uba rampe" yang dilabuh tersebut meliputi Sinjang Limaran, Sinjang Cangkring, Semekan Gadung, Semekan Gadung Mlati ,Peningset Udaraga, Seswangan, Seloratus Lisah Konyoh, Kembang Setaman, Yotro Tindih, Destar Doromuluk, dan lainya.
"Upacara adat labuhan Merapi tetap digelar dengan sederhana dan tata cara pelaksanaan juga tidak jauh berbeda dengan tahun sebelumnya," katanya.
Upacara adat labuhan alit tahun ini selain dilaksanakan di Gunung Merapi juga di Pantai Parangkusumo, Bantul dan Gunung Lawu, Karanganyar, Jawa Tengah. (Antara)
Uniknya "Labuhan Gunung Merapi" Kraton Yogyakarta
Esti Utami Suara.Com
Rabu, 20 Mei 2015 | 12:40 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Kraton Yogyakarta Tuntut PT KAI Rp1000 Buntut Klaim Lahan di Stasiun Tugu Yogyakarta
13 November 2024 | 23:25 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI
Lifestyle | 14:40 WIB
Lifestyle | 14:38 WIB
Lifestyle | 14:36 WIB
Lifestyle | 14:26 WIB
Lifestyle | 14:23 WIB
Lifestyle | 14:17 WIB
Lifestyle | 14:14 WIB