Suara.com - Ini semakin banyak ditemui. Mereka yang memamerkan penampilan yang baik dan menikmati gaya hidup megah, nyatanya untuk urusan kamar tidur memiliki cerita yang berbeda. Banyak pasangan suami-istri yang dua-duanya bekerja dan memiliki penghasilan, sehingga tak lagi memikirkan seks, sehingga mengarah ke perselingkuhan.
The Strain meneliti dua pasangan yang memiliki karier masing-masing dan anak-anak yang sering mereka tinggalkan untuk bekerja. Praktis mereka tak punya waktu untuk keluarga dan seks.
Hal ini disebut sebagai DINS (Double Income, No Sex), salah satu dari banyak sindrom yang mempengaruhi pernikahan modern. Sering digambarkan sebagai pernikahan dengan seks yang rendah, sindrom ini juga menjadi salah satu dari banyak faktor yang memicu meningkatnya perceraian dan perselingkuhan.
"CEO sebuah perusahaan mobil terkenal menikah dengan perancang busana sukses, dan datang kepada saya untuk konseling. Dia memiliki segalanya, kehidupan keluarga yang bahagia dan dua anak perempuan, tapi ia mengungkapkan bahwa ia tidak bisa menjalani pernikahan itu lagi," ujar Dr Anjali Chhabria memberikan contoh.
Anjali menambahkan kliennya itu mengatakan bahwa dalam proses membangun karir mereka sendiri, ia dan istrinya menjadi jauh dan tidak punya waktu satu sama lain. Sang suami pun tiba-tiba dikejutkan dengan pemberitahuan cerai dari istrinya.
"Perempuan itu menginginkan dirinya bebas dari pernikahan dan hidup bahagia dengan seseorang yang mencintainya," ungkap dia.
Dr Chhabria menambahkan, kesibukan praktis membuat pasangan tidak memiliki waktu lagi untuk keintiman dan romantisme. Jika kedua pasangan bekerja, mereka akhirnya mengalami kelelahan saat akhir pekan tiba.
"Dan jika mereka ingin menyegarkan pikiran, mereka lebih memilih untuk bersosialisasi dengan teman-teman, minum alkohol, menonton televisi atau menumpahkannya ke jejaring sosial. Hal-hal ini akhirnya membuat pasangan tidak bisa menghabiskan waktu bersama," jelasnya.
Keintiman fisik sangat penting untuk menjaga romantisme dalam pernikahan. Tanpa seks, pasangan dapat merasa kesepian, ditolak dan tidak dicintai, yang mengarah untuk mencari perhatian di luar.
Orang yang menawarkan bahu untuk menangis, sering menjadi kekasih, yang mengarah ke hubungan di luar nikah.
"Banyak pasangan datang ke saya bercerita tentang seks yang kurang dalam pernikahan, dan saya telah melakukan konseling intensif dengan mereka. Terlepas dari jadwal kerja yang sibuk, beberapa dari mereka juga berada di bawah tekanan untuk mempertahankan gaya hidup mewah, dengan mengambil berbagai pinjaman untuk mendanainya," ujar psikolog klinis Seema Hingorrany.
Hubungan dalam kasus tersebut hancur hingga mereka menemukan titik balik dalam hidup. Beberapa memilih untuk tetap bersama-sama karena mereka telah berinvestasi terlalu banyak dalam hubungan, meski begitu ikatan di antara mereka 'nol' dalam kasus tersebut. Bahkan, sebagian besar akhirnya berselingkuh.
Sudah saatnya pasangan kembali memprioritaskan tujuan mereka dan menyediakan waktu satu sama lain sebelum terlalu terlambat untuk memutar kembali waktu. Sebuah keseimbangan hidup dengan pekerjaan adalah menjaga apa yang penting agar hubungan tetap hidup. (timesofindia.com)
Awas, Sindrom "Double Income No Sex" Bisa Hancurkan Perkawinan
Senin, 18 Mei 2015 | 19:51 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Review Film Noktah Merah Perkawinan: Ketika Rumah Tangga Diuji Orang Ketiga
26 September 2024 | 12:45 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI
Lifestyle | 22:22 WIB
Lifestyle | 22:01 WIB
Lifestyle | 21:31 WIB
Lifestyle | 20:32 WIB
Lifestyle | 20:23 WIB
Lifestyle | 19:44 WIB