Suara.com - Tak sedikit orang tua yang mengeluh, karena anaknya sulit konsentrasi saat belajar yang mengakibatkan prestasinya terus menurun. Padahal bisa jadi hal ini disebabkan oleh terlambatnya stimulasi yang diberikan orang tua saat sang anak masih bayi.
Menurut Ririen Wiropranoto, Kepala Sekolah Molome Dalome Early Childhood Learning Center, stimulasi yang diberikan sejak anak berusia dini bisa mempengaruhi perkembangan otak anak di masa mendatang. Pemberian stimulasi ini bisa dimulai sejak anak berusia dua bulan hingga dua tahun.
"Setiap tahap usia memiliki tahapan perkembangannya sendiri. Seharusnya 2,5 bulan sudah harus bisa merangkak dengan tangan dan lutut, sedangkan usia 72 bulan sebaiknya sudah bisa membaca dengan pemahaman penuh. Disinilah pentingnya stimulasi agar setiap tahap perkembangan terlewati dengan baik," jelasnya di Jakarta, Jumat (15/5/2015).
Lebih lanjut Ririen menambahkan, bahwa pemberian stimulasi yang tepat pada usia tertentu bisa membantu anak mengatasi masalah kesulitan konsentrasi, terlambat membaca yang sering dikeluhkan sebagian orang tua saat ini. Bentuknya pun tak selalu untuk merangsang kecerdasan intelektual tapi juga motorik anak.
"Bermain merupakan salah satu aktivitas untuk menstimulasi fisik sedangkan pembelajaran kata-kata melalui musik berguna sebagai stimulasi kecerdasan," terangnya.
Anak Sulit Konsentrasi Saat Belajar? Mungkin Ini Penyebabnya
Jum'at, 15 Mei 2015 | 19:47 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Orang Tua Wajib Tahu, Ini Pentingnya Perkenalkan Sayur pada Anak
15 Oktober 2024 | 08:44 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI
Lifestyle | 21:37 WIB
Lifestyle | 21:02 WIB
Lifestyle | 20:57 WIB
Lifestyle | 20:42 WIB
Lifestyle | 20:04 WIB