Ambarwati Esti: Agar Pangan Lokal Lestari

Esti Utami Suara.Com
Selasa, 12 Mei 2015 | 16:02 WIB
Ambarwati Esti: Agar Pangan Lokal Lestari
Ambarwati Esti saat menerima Kehati Award, Januari 2015 silam (Dok. Yayasan Kehati)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Bermula dari mengajarkan ibu-ibu di sekitar rumahnya, Ambarwati kini sudah diminta untuk mengajar di hampir seluruh Indonesia. Dan dari perjalanan ke berbagai pelosok tanah air ini, Ambar menemukan banyak potensi sumber pangan lokal yang selama ini mulai ditinggalkan. Sebut saja tepung daun kelor, tepung bekatul dari Garut, tepung mangrove dari Papua, tepung jagung dari Nusa Tenggara, dan banyak yang lain.

Dia ingin sumber pangan lokal dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin. Ia yakin, jika masyarakat sudah memanfaatkan pangan lokal, maka ketergantungan impor bangsa ini akan bisa dikurangi.

"Saya ingin, orang tidak hanya sekedar makan, tetapi juga mengerti dan paham tentang kearifan lokal dan sumber pangan di sekitar tempat tinggalnya," ujarnya.

Tak hanya membagi ilmu dengan orang-orang dewasa, Ambarwati melalui CV Arum Ayunya juga membagi ilmu dan semangat pada generasi muda mulai dari taman kanak-kanak hingga anak kuliahan.

Meskipun terus berbagi ilmu, Ambarwati berpegang bisnis tetap saja bisnis. Dia tetap harus memikirkan keuntungan agar usahanya berlanjut.

CV Arum Ayu yang diambil dari nama putri-putrinya itu harus terus maju sehingga ia bisa menularkan pengetahuannya pada orang lain. Untuk tetap mempertahankan pasar, dia terus berinovasi dan terus meningkatkan kualitas. Pada tataran bahan baku, dia ikut mengedukasi penyuplai tepung dari kelompok-kelompok tani di Pandeglang agar tepungnya memenuhi standar dan berkualitas.
Semangat bisnis yang turun dari neneknya, ditambah kerja kerasnya, membuatnya mampu mengelola CV Arum Ayu dengan baik.

"Saat ini saya tidak memiliki outlet tetapi lebih pada pesanan saja, dari situ hasilnya juga lumayan," katanya sambil tersenyum.

Kini seiring perjalanan waktu, Ambarwati berharap rumahnya di Kawasan Bintaro bisa menjadi pusat pelatihan dan menghasilkan wirausahawan tangguh yang mampu memanfaatkan sumber pangan lokal Indonesia.

Usaha panganan dari sumber pangan lokal, menurutnya masih memiliki pasar luas dan makin diminati. Oleh karena itu, dia terus memberi semangat pada semua orang untuk ikut terlibat dalam usaha tersebut. Semakin banyak pangan lokal yang digunakan maka impor produk luar dapat ditekan, dan masyarakat menjadi lebih sehat.

"Jangan pernah berhenti berbagi," itu prinsipnya.

Ambarwati bersama penerima Kehati Award 2015 (Dok. Yayasan Kehati)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI