Eksekusi Mati Pengaruhi Kunjungan Turis ke Biak

Ririn Indriani Suara.Com
Selasa, 05 Mei 2015 | 08:25 WIB
Eksekusi Mati Pengaruhi Kunjungan Turis ke Biak
Salah satu sudut indah pantai di Pulau Biak. (Foto: Antara/Indriani)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Kabupaten Biak Numfor, Papua, menyatakan pelaksanaan eksekusi mati terpidana narkoba warga negara asing beberapa waktu lalu mempengaruhi jumlah kunjungan turis mancanegara ke Biak.

"Di awal Mei ini belum terlihat kunjungan wisatawan asing ke Biak, ya biasanya sebelum pelaksanaan eksekusi terpidana narkoba, HPI menangani kedatangan turis untuk mengunjungi objek wisata di Biak sekitarnya," kata Ketua Himpunan Pramuwisata Indonesia, Boy Rudolf Ronsumbre.

Ia berharap, dampak eksekusi mati terpidana korupsi warga negara asing diharapkan tidak berlanjut terhadap kunjungan wisatawan asing ke Biak dan tanah Papua umumnya di waktu mendatang.

Boy mengakui, jika dampak menurunnya jumlah kunjungan turis ke Biak terus terjadi maka yang dirugikan adalah masyarakat dan pelaku usaha bisnis pariwisata di Biak.

"Sepi kunjungan turis ke Biak maka pelaku bisnis pariwisata tidak memperoleh pendapatan untuk membiayai kebutuhan hidup, ya kondisi ini diharapkan cepat berakhir sehingga Biak menjadi daerah tujuan wisata," ungkapnya.

Menyinggung potensi objek wisata Biak, lanjut Boy, berdasarkan kenyataan sangat melimpah dan potensi kekayaan alam dan budaya daerah. Khusus potensi alam laut Biak, kata dia, di taman laut Padaido, perairan laut pantai Utara Biak sangat potensi dengan permainan surfing dan diving.

Sedangkan potensi kekayaan budaya asli Biak, menurut Boy, di antaranya tari wor, mansarondak, barapen (memasak makanan dengan batu), apen byaren (atraksi berjalan di atas bara api), tarian pergaulan Yosim Pancar, tarian balada Cenderawasih serta beragam kesenian daerah khas Biak.

"Biak juga potensi menyimpan bebagai sisa peninggalan perang dunia II di antaranya goa Jepang, monumen perang dunia II, lapagan terbang sekutu pulau Owi serta berbagai objek sejarah perang dunia di pulau Numfor," ungkap Ketua HPI Boy Ronsumbre.

Berdasarkan data pada 2015 Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Biak Numfor akan mengelar acara budaya "Munara Wampasi" dalam rangka menarik minat kunjungan wisatawan ke Biak. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI