Makin Banyak Perempuan yang Berminat Jadi Biarawati di Eropa

Esti Utami Suara.Com
Kamis, 30 April 2015 | 06:43 WIB
Makin Banyak Perempuan yang Berminat Jadi Biarawati di Eropa
Ilustrasi biarawati. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dunia yang makin maju dan penuh tekanan, membuat agama makin dicari. Ini mungkin alasan yang melatar belakangi fenomena di bawah ini.

Jumlah perempuan yang berminat menjadi biarawati di Inggris dan Wales mencapai angka tertinggi 25 tahun terakhir. Banyak dari mereka datng dari kaum "muda dan berpendidikan" dan melihat kehidupan biara sebagai "pilihan yang menarik".

Menurut Gereja Katolik Inggris dan Wales, menyatakan lonjakan jumlah perempuan yang memilih ini terjadi karena adanya 'lubang' dalam budaya yang berkembang. Disebutkan jumlah perempuan yang ingin menjadi biarawati naik dari tujuh pada tahun 2004 menjadi 45 di 2014. Dan dari angka itu, 14 di antaranya berusia kurang dari 30 tahun.

Dari 45 wanita yang menjadi biarawati pada tahun 2014, 18 tahun hidup sebagai "biarawati tertutup", yang berarti mereka menyerahkan seluruh hidupnya dalam kesendirian dan doa, The Independent melaporkan.

"Budaya Katolik berada di tempat yang sangat berbeda dengna kondisi 50 tahun lalu," ujar suster Cathy Jones dari Kantor Nasional untuk Panggilan Gereja kepada BBC.

Ia menambahkan fakta ini menunjukkan bahwa generasi muda kini telah berubah. Ini tak lepas, ujarnya, dari partisipasi mereka dalam festival pemuda, yang memungkinkan potensi 'discerners' untuk dengan mudah menemukan agama dan mengambil langkah pertama untuk mengetahui lebih lanjut tentang kehidupan beragama.

Sebagian besar biarawati saat ini kurang terlihat di masyarakat, katanya, memilih untuk mengabdikan hidup mereka untuk pekerjaan tersembunyi, seperti sebagai konselor.

Salah satu dia antara mereka adalah Theodora Hawksley 29 tahun, seorang peneliti postdoctoral di teologi di Universitas Edinburgh yang telah mulai mengambil langkah pertama untuk hidup dalam miskin, tapi penuh 'kesucian' dan ketaatan.

"Saya tidak perlu khawatir tentang hal-hal praktis sekarang seperti membuat karir untuk diri saya sendiri. Aku bebas untuk pergi ke mana aku butuhkan dan bertemu orang-orang yang kurang beruntung," ujarnya.

Ia mengakui ini adalah pilihan hidup yang tidak biasa, tetapi kini makin banyak orang memilihnya.  Tahun lalu, BBC Irlandia Utara reporter politik Martina Purdy mengakhiri 25 karirnya di dunia jurnalistik untuk menjadi biarawati. Dunia kembali berpaling ke masa lalu. (news.com.au)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI