TeRuci, Komunitas Dengan Beragam Aktivitas

Sabtu, 25 April 2015 | 10:49 WIB
TeRuci, Komunitas Dengan Beragam Aktivitas
Komunitas TeRuci (Dok. Komunitas TeRuci)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Komunitas ini memang berbasis pada jenis mobil tertentu. Tapi dalam perkembangannya kegiatan yang dilakukan tak hanya menyoal mobil, pengajian  pun dilakoni komunitas ini.

Komunitas Terios Rush Community Indonesia atau TeRuCi, yang berdiri pada 8 September 2007 di Jakarta ini memang berbeda dengan komunitas yang lain. Bagaimana tidak, bisa disebut komunitas yang berbasis pada mobil Daihatsu Terios dan Toyota Rush ini tidak berkutat soal otomotif saja.

Salah satu pendiri TeRuci, Muhammad Putra Wijaya menyebut, TeRuci memiliki sub komunitas dengan berbagai kegiatan.

"Ada beberapa sub komunitas dibawah TeRuci," kata lelaki yang akrab disapa Ciput ini kepada suara.com beberapa waktu lalu.

Sub komunitas yang paling menarik perhatian adalah, Majelis Taklim TeRuci atau MTT. Sub komunitas yang digawangi oleh Ricky Iscahyanto dan Orcha ini berawal dari kegiatan sholat dzuhur
bersama pasca kopi darat. Kemudian tercetuslah ide untuk membuat sub komunitas sehingga memberikan manfaat lebih untuk anggotanya.

"Awalnya hanya sholat dzuhur bersama. Tapi kemudian terpikir, kenapa kalau ngumpul harus ngobrolin mobil saja. Muncullah ide untuk membuat majelis taklim," kata Ricky.

Meski namanya majelis taklim, Ricky mengaku tidak membatasi kegiatannya hanya untuk anggota beragama Islam saja. Karena sifatnya mendengar tausyiah yang berkaitan dengan hidup, anggota non muslim pun bisa ikut mendengar.

"Kami juga punya kegiatan CSR untuk sub komunitas kami yakni bagi-bagi al-quran," katanya.

Selain komunitas majelis taklim, TeRuci juga memiliki sub komunitas khas klub mobil yakni soal modifikasi, TeRuci Alto Adventure (TAA). Kekhasan kendaraan modifikasi Alto yakni pada jenis ban yang digunakan.

"Kalau Alto, pakai ban yang kembang besar. Dengan ring yang lebih kecil," kata salah seorang anggota TAA, Taufiq Urrakhman.

Sifat dari sub komunitas ini adalah melakukan petualangan di berbagai medan. Dia menyebut bahwa TAA rutin melakukan touring sekaligus mencoba berbagai medan mulai dari medan berpasir, tanah
liat atau lempung hingga medan dengan kontur yang tidak rata.

"Sub komunitas ini seperti memberikan kesempatan untuk pemilik yang suka petualangan dan juga suka modifikasi," katanya.

Soal modifikasi, Taufik menyebut TaRuci tidak hanya mewadahi modifikasi petualang saja, namun juga modifikasi dengan konsep style yakni Autostyle.

"Cirinya adalah, ban yang dipakai itu pakai ring lebih besar dengan ban yang lebih kecil," katanya.

Meski memiliki banyak sub komunitas, Ketua Teruci, Feril Susanto menyebut bahwa komunitasnya ini masih rutin mengadakan pertemuan dan touring hingga CSR. Touring yang dilakukan pun bisa bermacam-macam, mulai dari touring tektok atau satu hari pulang pergi yang disertai dengan wisata kuliner, touring jarak menengah, dan touring jarak jauh.

"Kami juga ada coaching clinic dan plant visit," katanya.

Klub yang berawal dari grup milis ini, kini sudah memiliki sekitar 1200 anggota yang tersebar di 20 kota. Karena sudah banyak tersebar, katanya, kopdar pun makin rutin dilakukan terutama untuk kopdar regional.

"Anggotanya banyak karena mudah untuk ikut. Cukup punya Terios atau Rush ayo bergabung dengan kami," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI