Doea Rawit, Food Truck Unik Khas Indonesia

Senin, 13 April 2015 | 16:46 WIB
Doea Rawit, Food Truck Unik Khas Indonesia
Food truck Doea Rawit menyajikan makanan khas Indonesia. [Suara.com/Deny Yuliansari]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
Ada yang berbeda dengan food truck satu ini. Selain warnanya yang merah mencolok, dari enam food truck yang berjejer saat acara Indonesia Grease Party 2015 di Plaza Barat Senayan, hanya dia yang menggunakan ejaan lama dan ornamen batik sebagai hiasan truknya.

Namanya pun unik, Doea Rawit.

Keunikannya tak berhenti di situ, menu makanan yang ditawarkan juga berbeda dengan food truck kebanyakan yang menjual makanan ala western dan Mexican. Doea Rawit justru menawarkan makanan khas Indonesia.

"Karena kami yakin, pasar makanan Indonesia itu 'long lasting'," kata pemilik Doea Rawit Effendi Yoe kepada Suara.com.

Delapan menu yang ditawarkan, seluruhnya merupakan makanan berbahan dasar mie dengan pengolahan dan penyajian panganan khas Indonesia.

Makanan yang ditawarkan untuk mie kuah seperti Soto betawi, Kari ayam, Soto mie, dan Bakso sapi. Sedangkan panganan mie goreng antara lain Spesial udang, Rendang sapi, Iga penyet, dan Dendeng balado.

Seluruh menu yang ada, menurut Effendi merupakan hasil survei kecil-kecilan yang dilakukannya. Dia menganggap, delapan panganan inilah yang banyak digandrungi konsumen.

"Siapa yang tak kenal rendang dan iga. Siapa sih yang enggak suka bakso," katanya.

Meski mie yang digunakan adalah mi yang sudah beredar di pasaran, namun khusus untuk bumbu, Effendi sendirilah yang meracik khusus dengan rempah khas Indonesia.

"Bumbunya bikin sendiri. Dan sesuai dengan konsep kami yang menggunakan ejaan lama, kami ingin menyajikan resep warisan nenek moyang ini dalam bentuk yang modern," katanya.

Suara.com berkesempatan mencicipi dua dari delapan panganan yang disediakan yakni Mie Soto Betawi dan Mie Kari Ayam.

Penampilannya, dibuat sedikit mirip dengan mie instan, namun rasa dan pelengkap makanannya sangat berbeda. Bumbu mie soto betawi yang dipakai khas namun lebih ringan.

Penyajiannya pun lengkap dengan potongan sayuran, kerupuk emping, daging, dan sambal. Sedangkan mie kari ayam, memiliki aroma khas kari dengan warna kuah yang kuning dan bersantan.

Menurut Effendi, mie Kari Ayamnya lah yang paling banyak diminati konsumennya. Tidak salah, karena mie yang disajikan lengkap dengan paha ayam, sayuran dan sambal ini memang nikmat.

Harga makanan yang ditawarkan berkisar antara Rp30 hingga Rp45 ribu per porsi. Sedangkan minuman, Effemdi belum menyediakan minuman khas dari food trucknya.

Karena menggunakan konsep food truck, makanan Effendi hanya bisa didapatkan pada event tertentu. Tapi, lanjutnya, dia juga menerima pesanan katering dengan ketentuan khusus.

"Kami akan datang dengan truknya bila pemesanan minimal 150 porsi. Selebihnya akan kami jual secara retail biasa," katanya.

Untuk menekan biaya operasional harian, truk Effendi dibuat efisien dan khusus. Salah satu yang menonjol adalah penggunaan solar panel sebagai sumber listrik.

"Saya berani bilang kalau food truck kami yang pertama kali menggunakan solar panel," katanya.

Dengan konsep tersebut, Effendi berharap truknya bisa menjadi contoh food truck lainnya demi menjaga lingkungan.

"Meski awalnya mahal, tapi operasional hariannya jauh lebih murah. Bahkan lebih mahal saya menggaji karyawan," kelakarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI