Suara.com - Ingin punya anak laki-laki? Maka seringlah bercinta dengan pasangan. Demikian kesimpulan yang ditarik Prof David Spiegelhal, dari analisanya terhadap data dan fakta tentang kelahiran di sejumlah negara.
Dalam artikel sebelumnya dijelaskan lebih banyak bayi laki-laki lahir setelah perang. Data juga menunjukkan lebih banyak bayi perempuan yang lahir pada masa sulit saat para orang tua dilanda stres berkepanjangan.
Hal ini terjadi setelah gempa 1995 di Jepang dan setelah serangan 11 September yang menghancurkan "Menara Kembar" di New York, AS pada tahun 2001.
Kesulitan keuangan berkepanjangan juga menghasilkan kecenderungan yang sama. Para peneliti yang menganalisa keguguran di California menemukan, kasus keguguran pada bayi laki-laki meningkat antara tahun 1989 dan 2001.
Jadi penjelasan paling mungkin dari semua pola ini adalah, stres selama kehamilan lebih banyak memicu keguguran pada janin laki-laki daripada janin perempuan.
Prof David Spiegelhal masih memiliki penjelasan lain tentang hal ini. Ia menulis lebih banyak berhubungan seks akan cenderung 'menghasilkan' bayi laki-laki, dan sebaliknya kurang hubungan seks akan lebih banyak menghasilkan anak perempuan. Dan stres, tentu saja adalah pembunuh gairah seks yang sangat ampuh. Itu sebabnya, mengapa masa depresi menghasilkan lebih banyak bayi perempuan. (dailymail.co.uk)