Suara.com - Mulai hari ini, Kamis (2/4/2015), hingga Sabtu akhir pekan mendatang, umat Kristiani di seluruh dunia memperingati Tri Hari Suci Paskah, sebagai simbol sengsara dan wafat Yesus Kristus. Rangkaian Tri Hari Suci diawali dengan perayaan Kamis Putih, Jumat Agung, dan Sabtu Sepi. Di penghujung pekan, umat Kristiani mengikuti kebaktian Minggu Paskah untuk merayakan kebangkitan Yesus.
Ada satu hal unik yang sedari dahulu identik dengan perayaan Paskah. Apalagi jika bukan telur Paskah.
Umat Kristiani di berbagai negara, termasuk di Indonesia, akrab dengan tradisi menghias dan mencari telur paskah. Menjelang perayaan Paskah umat Kristiani, terutama anak-anak dan muda-mudi, terbiasa mengikuti kegiatan tersebut.
Tradisi semacam ini sudah dilakukan berabad-abad lamanya dalam sejarah kebudayaan manusia. Berikut ini adalah beberapa fakta unik yang mungkin belum pernah Anda tahu soal telur paskah.
1. Umat Kristen bukan yang pertama
Jauh sebelum orang-orang Kristen menyertakan telur dalam perayaan paskah, masyarakat Sumeria dan Mesir kuno yang hidup 5.000 tahun silam sudah terlebih dahulu menggunakan telur burung unta.
Biasanya, masyarakat ini menghias telur burung unta atau replika burung unta dari emas dan perak untuk diletakkan di makam.
Telur hias untuk merayakan Paskah baru digunakan oleh umat Kristen di daerah Mesopotamia ribuan tahun kemudian. Baru setelah itu, gereja Kristen mengadopsi budaya tersebut.
2. Makna telur paskah
Di Gereja Katholik Timur dan Ortodoks, telur paskah biasanya disalut dengan warna merah sebagai perlambang darah Yesus yang tertumpah saat penyaliban. Cangkang telur sendiri merupakan simbol Makam Yesus.
Pemecahan cangkang telur tersebut merupakan simbol kebangkitan Yesus dari kematian. Biasanya, telur paskah diberkati pada Sabtu Sepi dan dibagi-bagikan kepada umat.
3. Cara mewarnai telur paskah
Dewasa ini, telur paskah biasa diwarnai dengan cat atau spidol. Di masa lalu, telur-telur tersebut diwarnai dengan pewarna alami.
Untuk mewarnai cangkang telur dengan warna coklat, orang biasanya merebus telur bersama kulit bawang merah. Warna cangkang hitam bisa didapat dengan merebus telur bersama kulit pohon oak, atau kulit kacang kenari.
Telur juga bisa berwarna emas dengan cara merebusnya bersama kulit pohon apel muda atau bunga calendula. Untuk membuat warna keunguan, telur bisa direbus bersamaan dengan mahkota bunga malva.
Cangkang telur bisa pula diubah menjadi berwarna hijau dengan cara merebusnya dengan gandum hitam. Untuk membuatnya menjadi merah muda, telur bisa direbus bersama ubi bit merah.
4. Permainan-permainan unik dengan telur paskah
- Perburuan telur paskah
Biasanya diikuti anak-anak. Mereka diminta mencari telur-telur rebus yang sudah dihias di antara rerumputan. Mereka yang paling banyak mengumpulkan telur yang jadi pemenangnya.
- Lempar telur paskah
Di Inggris bagian utara, ada permainan tradisional lempar telur paskah. Caranya, setiap peserta diharuskan melempar telur peserta lain dengan telurnya sendiri. Pemenangnya adalah mereka yang telurnya paling utuh di akhir lomba.
- Menggelindingkan telur
Tradisi ini ditemukan di Inggris, Jerman dan beberapa negara lain. Anak-anak biasanya menggelindingkan telur paskah menuruni tebing.
- Dansa telur
Para peserta diminta meletakkan telur-telur di lantai dan berdansa di antaranya. Setiap orang harus berdansa dengan semangat tanpa menginjak satu butir telur pun.
5. Telur hias di kepercayaan lain
Telur hias tak hanya dipakai untuk merayakan paskah. Orang-orang Iran juga menggunakan telur hias untuk merayakan Nowruz atau tahun baru, menandai datangnya hari pertama musim semi berdasarkan kalender Persia. Kehadiran telur pada perayaan ini adalah sebagai simbol kesuburan.