Mengenal Kedai 24, Restoran 'Porno' di Yogyakarta

Kamis, 02 April 2015 | 06:01 WIB
Mengenal Kedai 24, Restoran 'Porno' di Yogyakarta
Menu Kedai 24 (suara.com/Wita Ayodhyaputri)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Jika berliburan ke Yogyakarta, ada sebuah restoran sederhana yang menyuguhkan jajanan yang unik dan tak biasa. Restoran unik ini bisa jadi yang paling porno di Provinsi Daerah Istimewa itu.

Kedai 24, begitu nama restoran yang ada di Jalan Damai, Babarsari, Sleman itu. Di sana disajikan menu makanan dengan nama unik. Sebut saja Masturbasi, Gigolo, Smoothy Orgasm, Souperma, Miyabi, dan Peniz.

Yap, nama-nama itu akrab dalam istilah seksual. Namu itu semua mempunyai kepanjagan. Semisal Masturbasi atau mie nasi telor bersatu dalam satu porsi dan Gigolo atau gerombolan nasi goreng sesuka lo.

Pemilik 'restoran porno' itu bernama Arismanto. Dia memang sengaja memberi nama makanannya dengan vulgar. Sebab tak lain itu sebagai strategi promosi.

"Penggunaan nama - nama itu hanya bagian dari strategi marketing karena kan di Jogja banyak ya warung yang sama jadi ya biar beda," kata Arismanto saat di temui di Kedai 24.

Arismanto pun menuliskan tidak ada maksud untuk memberikan efek buruk ke anak-anak. Itu dituliskan di setiap lembaran menu.

"Banyak istilah yang kami gunakan bernuansa vulgar. Maknai itu hanya sebagai istilah. Bukan bermaksud kami mengajari cabul. Kami hanya ingin mengajak Anda untuk melihat banyak hal dari banyak sisi. Karena kami sadar keberagaman adalah anugerah," begitu bacaan dalam lembaran dafar menu.

Diprotes

Seorang aktivis gerakan perempuan, Anastasia Kiki memprotes 'khas' Kedai 24 itu. Nama-nama menu berbau seks restoran Arismanto dinilai melecehkan perempuan.

"Menurutku sih itu soal ekploitasi istilah untuk kepentingan bisnis. Kurang tepat ketika digunakan untuk strategi bisnis di Yogya," kata Anastasia kepada suara.com.

Bahkan sekelompok orang yang menamakan diri sebagai Forum Komunitas Psikolog Puskesmas se-Kabupaten Sleman melaporkan Kedai 24 ke polisi.

Kapolres Sleman, Faried Zulkarnain mengatakan mereka melayangkan surat protes. Mereka ingin Kedai 24 mengubah konsep menu serta dekorasi interior.

"Kami sudah memediasi, rencananya Kedai 24 bersedia untuk ganti nama-nama menunya. Karena sebenarnya kan kalau untuk menunya biasa saja tapi namanya yang vulgar," kata Farid.

Sementara itu, Arismanto mengaku tidak menyangka kreatifitasnya itu diprotes. Sebab selama 4 tahun berdiri, tidak pernah ada protes.

"Dengan protes ini positifnya akan membuat saya lebih kreatif juga sih, karena saya kan harus mencari nama lain untuk menu - menu saya tapi juga tetap menjual," tambah Arismanto.

Dalam waktu dekat, Arismanto akan mengganti nama-nama menu yang diprotes. "Kami dikasih tenggang waktu 2 pekan tapi rencananya ya kami akan lebih cepat menggantinya," kata Arismanto. (Wita Ayodhyaputri)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI