Suara.com - Aksi penambang emas tanpa izin atau PETI di sejumlah wilayah di Provinsi Jambi, tak hanya mengancam lingkungan hidup, tapi juga aset wisata dan situs sejarah seperti kawasan Geopark di Kabupaten Merangin.
Berbagai upaya terus dilakukan pemerintah dan aparat keamanan untuk menghentikan maraknya PETI, salah satunya dengan membakar dompeng (mesin penyedot) dan berbagai peralatan lainnya yang dioperasikan penambang liar tersebut. Namun semua ini tidak membuat jera para penambang liar.
Kesal dengan PETI, Bupati Merangin Al Haris memimpin sendiri operasi pemberantasan PETI di sepenjang aliran sungai kawasan Geopark (taman bumi) Merangin. Dengan didampingi Kapolres Merangin AKBP Munggaran Kartayuga dan Dandim 0420/Sarko, Letkol Inf Budiawan Basuki, Haris menyisir aliran sungai Batang Merangin dengan menggunakan perahu karet. Mereka menemukan lima titik aktivitas PETI. Di setiap titik terdapat mesin dompeng dan kompresor sebagai alat menambang. Semua dompeng dan kompresor yang ditemukan langsung dibakar.
"Ini benar-benar nekat, ada warga yang berani melakukan akivitas PETI di kawasan Geopark Merangin. Ternyata masyarakat belum menyadari kalau Geopark Merangin ini merupakan fosil bumi yang nilai seninya luar biasa," kata Al Haris dengan nada kesal.
Geopark Merangin merupakan kawasan yang sudah ditetapkan menjadi kawasan Geopark Nasional. Artinya kawasan Geopark tidak bisa diganggu oleh aktivitas penambangan.
Ia mengajak masyarakat untuk sama-sama menjaga kelestarian Geopark Merangin. Menurutnya, jika aktivitas PETI dibiarkan akan mengganggu ekosistem di Geopark Merangin yang sedang diajukan sebagai warisan dunia oleh UNESCO. Ia sangat berharap kawasan Geopark bisa dipertahankan keasliannya, karena ini merupakan bukti sejarah yang usianya telah ratusan ribu tahun. Dan ini hanya ada di Kabupaten Merangin.
"Tolonglah jangan sampai kawasan Geopark Merangin dinodai dengan aktivitas PETI. Geopark akan menjadi salah satu keistimewaan Merangin di tingkat dunia," tambahnya.
Saat ini Pemkab Merangin tengah serius memperjuangkan Geopark Merangin yang berumur lebih dari 300 juta tahun agar diakui dunia. Para ahli menyebut, Geopark Merangin akan menjadi lokasi riset pakar geologi (geolog) nusantara maupun dunia guna mempelajari tentang evolusi bumi.
Kawasan Geopark Merangin masih banyak ditemui peninggalan fosil kayu, tumbuhan, serta kerang-kerangan yang tercetak di batu endapan lava dan abu vulkanik gunung purba, dan fosil tersebut tersebar di sepanjang Sungai Batang Merangin dan Mengkarang.
Pemkab setempat terus membenahi Geopark dengan sisa waktu sebelum tim UNESCO meninjau lokasi pada 2017. Masyarakat juga diharapkan dapat berperan aktif dan peduli terjadap Geopark Merangin.
Geopark adalah konsep manajemen pengembangan kawasan wisata berkelanjutan yang juga merupakan warisan tidak ternilai harganya, tidak saja untuk menarik kunjungan wisatawan, tapi juga bagi kepentingan ilmiah di masa yang akan datang. (Antara)
Kawasan Bersejarah Berumur Jutaan Tahun Ini Terancam Tambang Emas
Esti Utami Suara.Com
Rabu, 01 April 2015 | 13:01 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Penemuan Homo Juluensis, Manusia Purba Berkepala Besar Terbaru
10 Desember 2024 | 13:30 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI
Lifestyle | 06:15 WIB
Lifestyle | 21:19 WIB
Lifestyle | 20:21 WIB
Lifestyle | 20:17 WIB
Lifestyle | 20:15 WIB
Lifestyle | 20:07 WIB