Alasan Meyakinkan Lelaki Agar Mau Melakukan Vasektomi

Esti Utami Suara.Com
Selasa, 31 Maret 2015 | 15:47 WIB
Alasan Meyakinkan Lelaki Agar Mau Melakukan Vasektomi
Ilustrasi (shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Banyak laki-laki menolak untuk melakukan vasektomi dengan berbagai alasan. Padahal proses vasektomi cukup sederhana dan tidak mengancam 'kejantanan' lelaki tapi efektif sebagai cara untuk mengatur kehamilan.

Sasaran vasektomi adalah vasdeferen (saluran yang menghubungkan testis dengan penis). Dokter akan membuat sayatan kecil di scrotum dan vasdeferen, lantas mengikat saluran itu dan  menjahit kembali sayatan yang dibuat. Secara keseluruhan vasektomi hanya butuh waktu sekitar setengah jam, setelah itu pelaku vasektomi bisa meninggalkan rumah sakit.

Cukup sederhana bukan? Tapi jika si dia terus menolak, Anda bisa meyakinkan dia untuk melakukan vasektomi dengan beberapa cara di bawah ini. Banyak laki-laki menyukai metafora olahraga, sehingga Anda bisa menggunakan metafora ini saat berargumen. Gunakan istilah 'loyalitas tim' dan 'fair play' untuk misi yang satu ini. Berikut baris-baris serangan yang bisa dilakukan:

1. Apakah dia benar-benar mengantisipasi membentuk keluarga baru dengan perempuan yang berbeda di masa depan? Jika tak ada, maka vasektomi adalah bukti dari kesetiaan dan cintanya bagi Anda dan anak-anak.

2. Anda telah melakukan semua kerja keras, menggunakan alat kontrasepsi selama bertahun-tahun seperti IUD, cincin vagina, implan, suntikan, hingga pil KB dengan segala efek yang ditimbulkan. Maka kini giliran si dia untuk menunjukkan tanggung jawab dalam mengatur kesuburan?

3. Anda berdua setuju bahwa anak-anak sedang menerima semua perhatian dan kalian memiliki tim pemenang. Jadi mengapa harus mengurangi kebahagiaan ini dengan menambah anak lagi. Bukankah akan lebih baik untuk tidak menempatkan diri di bawah tekanan keuangan atau psikologis dengan tambahan anak lagi.

4. Setelah mengalami cukup kehamilan dan kelahiran ketidaknyamanan, kini saatnya perempuan pensiun dari tugas-tugas ini. Dapatkah dia bersikap lebih ramah dan menahan diri untuk tidak menyeret Anda kembali ke tugas reproduksi?

Jika memang semua itu tak mempan, mak ahal terakhir yang bisa dilakukan adalah bertanya dengan sungguh-sungguh apakah dia benar-benar ingin menyaksikan Anda hamil dan melahirkan lagi? (kidspot.com.au)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI