Cerita Kuliner di Pasar Lama Tangerang (2)

Sabtu, 28 Maret 2015 | 08:01 WIB
Cerita Kuliner di Pasar Lama Tangerang (2)
Sate babi salah satu kuliner favorit di Pasar Lama Tangerang. (suara.com/Dinda Rachmawati)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kisah kuliner Pasar Lama Tangerang tak habis ditelusuri dalam sekali kunjungan. Ratusan jajanan dari berbagai jenis makanan dan minuman tersedia di kawasan dekat titik Nol kilometer Kota Tangerang itu. Mulai dari makanan ringan hingga berat. Juga minuman panas ataupun minuman dingin.

Itu juga yang saya temui saat menyambangi Pasar Lama beberapa waktu lalu. Deretan kuliner yang menggugah selera, seperti kue pepe, bakso, es doger hingga es cincau pun menyambut saya. Beberapa langkah memasuki pasar tradisional itu, kepulan asap pun memenuhi jalanan.

Saya melihat deretan pedagang sedang membakar sate dan otak-otak. Usut punya usut, kedua kuliner ini adalah beberapa dari kuliner legendaris yang terkenal di Pasar Lama Tangerang. Babi asap, sate babi, laksa Benteng, asinan Lan Jin, dan otak-otak ikan tenggiri adalah favorit di kawasan ini. Berikut kisahnya:

6. Laksa Benteng   
Biasanya, Laksa Benteng buka dari pukul 8 pagi hingga 12 siang. Khusus akhir pekan, Anda harus lebih pagi lagi untuk bisa merasakan kelezatan Laksa Benteng yang gerobaknya selalu parkir di depan Klenteng Boen Tek Bio. Karena di akhir pekan, hanya dua jam setelah buka, laksa ini akan langsung ludes tak bersisa. Itu juga yang saya alami ketika menyambangi Pasar Lama di sebuah akhir pekan beberapa waktu lalu. 

7. Asinan Lan Jin
Dari Laksa Benteng, saya pun beralih ke  kerumunan pembeli di depan sebuah kedai Asinan Lan Jin. Kedai ini sangat mudah ditemui karena terdapat tidak jauh dari mulut gang Pasar Lama Tangerang. Kali ini, saya bisa sedikit tenang, karena Asinan Lan Jin buka hingga jam enam sore. Namum sayangnya, saya tidak bisa menyantap di tempat, karena asinan yang diambil dari nama pemiliknya ini, tidak menyediakan peralatan makan. Akhirnya saya membungkus asinan seharga Rp.17.000 per porsi ini. Asinan ini memiliki dua bumbu yang bisa dipilih, yakni kacang atau cuka.
Menurut penjualnya, bumbu cuka lebih disukai, karena menjadi pembeda dengan asinan Betawi. Terdapat beragam macam isi dari Asinan Lan Jin, yakni potongan tahu kuning, timun, tauge, wortel, sawi, lobak, sayur asin, dan kacang goreng diramu dalam kuah berasa asam, manis, dan pedas. Saya juga mengecap rasa terasi di sana. Asinan Lan Jin sangat mengutamakan sayur mayur dan bahan asinan yang segar, yang ia beli langsung dari Pasar Lama Tangerang. Tak heran ketika menyantapnya aroma sayuran segar masih sangat terasa.

8. Sate babi
Sederetan dengan kedai Asinan Lan Jin, saya pun dapat menemui deretan daging babi yang dimasak dengan beragam cara. Ada yang diasap maupun disate. Sate babi ini menjadi salah satu yang dicari pengunjung Pasar Lama. Sate babi di sini dijual Rp35 ribu per 10 tusuk.

9. Otak-otak
Selain itu, ada pula otak-otak ikan tenggiri yang dijual Rp50 ribu per 10 buah. Rasa otak-otak ini benar-benar legit dan gurih. Ikan tenggirinya pun sangat terasa. Apalagi jika dicampur dengan bumbu kacang yang nikmat dan fresh. Membuat saya semakin ketagihan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI