Kisah dari Pasar Lama Tangerang (3)

Jum'at, 27 Maret 2015 | 16:26 WIB
Kisah dari Pasar Lama Tangerang (3)
Masjid Jami Kali Pasir, Pasar Lama Tangerang (suara.com/Dinda Rachmawati)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Matahari mulai meninggi saat saya selesai menjelajahi dua tempat legendaris' di Pasar Lama Tangerang, Klenteng Boen Tek Bio dan Musium Benteng Heritage.  Kebetulan, waktu sholat zuhur pun tiba maka saya buru-buru mencari tempat untuk sembahyang, sekaligus mencari masjid tertua di Kota Tangerang yang konon telah berusia 300 tahun lebih, Masjid Jami Kalipasir.

Saat bertanya pada seorang penjual, jari telunjuknya mengarah ke sebuah gang sempit di  perumahan Kisamaun. Tempat itu ternyata tak jauh dari Klenteng Boen Tek Bio, dan bisa dicapai dalam waktu 10 menit dengan berjalan kaki.

Sekilas masjid ini tak terlalu istimewa, tak beda dengan masjid pada umumnya. Tapi bagi saya, masjid bermenara hijau ini begitu memesona. Sangat menarik melihatnya masih berdiri kokoh di tengah usianya yang sudah semakin menua.

Masjid yang menaranya dicat hijau ini, kabarnya sudah mengalami banyak perubahan dari kondisi awalnya. Hanya dua sisi bangunan yang masih utuh dipertahankan, yakni empat tiang di dalam masjid, dan kubah kecil bermotif Cina di atas masjid.

Saat saya menyambangi Pasar Lama beberapa waktu lalu, masjid dengan luas 16x18 meter persegi ini sudah dikepung pemukiman padat, dan tidak menyisakan halaman untuk masjid ini. Kondisi ini membuat saya mengalami kesulitan mengabadikan masjid ini secara utuh.

Tapi saat masuk ke dalam masjid, Masjid dengan nuansa hijau putih tersebut sudah mengalami banyak perubahan dari kondisi awalnya. Hanya dua sisi bangunan yang masih utuh dipertahankan, yakni empat tiang di dalam masjid, dan kubah kecil bermotif China di atas masjid.

Setelah masuk ke masjid, sejenak saya meluangkan waktu untuk menikmati interior masjid yang tak terlalu mewah ini. Ada jejak akulturasi budaya Cina dan Islam di sini. Dan terus terang, saya  merasakan kesejukan dalam kekunoannya, sehingga salat zuhur saya hari itu terasa begitu khusyuk.

Dan usai salat Zuhur, tujuan saya selanjutnya adalah mencicipi berbagai kuliner khas Pasar Lama. Beberapa di antaranya, telah saya bagi di artikel sebelumnya. Penasaran kuliner apa saja yang dapat ditemukan di Pasar Lama? Terus ikuti kisah saya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI