Suara.com - Enam pelabuhan laut dan satu bandara di Bali akan ditutup sementara selama 24 jam pada Sabtu (21/3/2015), untuk menghormati hari raya Nyepi, Tahun Baru Saka 1937.
Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Provinsi Bali Prof Dr I Gusti Ngurah Sudiana mengatakan, hal itu didasarkan pada surat edaran Gubernur Bali terkait dengan pelaksanaan Hari Raya Nyepi yang dikirim kepada pengelola bandara, pelabuhan laut serta Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) di Bali.
Penutupan ini dilakukan dengan harapan tidak ada wisatawan dalam dan luar negeri ke Bali saat umat Hindu melaksanakan "Tapa Bratha" penyepian. Keenam pelabuhan laut tersebut terdiri atas Pelabuhan Penyeberangan Gilimanuk, pintu masuk Bali lewat darat dari Pulau Jawa, Pelabuhan Padangbai, pintu masuk Bali dari Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Pelabuhan Benoa di Denpasar yang melayani kapal penumpang dan bongkar muat dari berbagai daerah di Indonesia.
Pelabuhan terbesar di Bali itu juga menjadi tempat mangkal ratusan kapal penangkapan ikan milik sejumlah perusahaan yang melakukan aktivitas di perairan bebas. Selain itu pelabuhan Celukan Bawang, pelabuhan khusus bongkar muat bahan bangunan berupa kayu dan semen di Kabupaten Buleleng, wilayah utara Bali, juga tidak beroperasi selama 24 jam.
Demikian pula pelabuhan Amuk di Kabupaten Karangasem yang khusus melayani kapal pesiar dari mancanegara dan pelabuhan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung tidak beroperasi terkait Hari Suci Nyepi.
Sekitar 30 kapal yang selama ini melayani Pelabuhan Gilimanuk untuk menghubungkan transportasi Bali-Jawa dan sebaliknya, juga istirahat selama 24 jam saat umat Hindu merayakan Hari Suci Nyepi.
Demikian pula 18 unit kapal di Pelabuhan Padangbai yang selama ini melayani penyeberangan Bali-Lombok, NTB, juga tidak beroperasi selama 24 jam, mulai pukul 06.00 waktu setempat, Sabtu (21/3/2015), hingga pukul 06.00 Wita keesokan harinya Minggu (22/3/2015).
Transportasi di Bali diperkirakan juga akan terhenti, karena jutaan unit kendaraan bermotor di Pulau Dewata tidak beroperasi, seperti hari-hari biasanya. Oleh sebab itu wisatawan mancanegara maupun nusantara yang akan berlibur ke Bali agar tidak bertepatan dengan Hari Suci Nyepi, karena akan menghadapi kesulitan hingga transportasi kembali normal.
Ia mengingatkan desa adat (Pekraman) dan pemerintah setempat tidak memberikan toleransi kepada siapapun, kecuali warganya yang sakit dan harus diangkut ke rumah sakit.
Umat Hindu pada hari Suci Nyepi itu melaksanakan empat pantangan yang meliputi tidak melakukan kegiatan/bekerja (amati karya), tidak menyalakan lampu atau api (amati geni), tidak bepergian (amati lelungan) serta tidak mengadakan rekreasi, bersenang-senang atau hura-hura (amati lelanguan). (Antara)
Sabtu Ini, Pariwisata Bali Bakal 'Lumpuh'
Esti Utami Suara.Com
Kamis, 19 Maret 2015 | 12:00 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
5 Pesona Selvi Ananda dalam Kebaya Bali di Jala Fair 2025, Makeup dan Anting Glamor Jadi Sorotan
09 Januari 2025 | 09:05 WIB WIBPersib Ajukan Protes ke PSSI, Ada Apa?
17:05 WIBREKOMENDASI
TERKINI
Lifestyle | 07:00 WIB
Lifestyle | 06:45 WIB
Lifestyle | 06:25 WIB
Lifestyle | 06:15 WIB
Lifestyle | 21:44 WIB