Suara.com - Lahir di Guyana, Irene Sinclair mengajar sejarah di negaranya, sebelum akhirnya pindah ke Hornsey, London utara pada tahun 1957 untuk membantu membesarkan anak-anak putrinya.
Lantas. pada tahun 2005, saat usianya menginjak 96 tahun, Sinclair menemukan bintang.
Ia dipilih oleh sabun merek Dove untuk mengambil bagian dalam salah satu kampanye iklan mereka. Kampanye ini dirancang untuk menantang ide-ide stereotip kecantikan perempuan, sehingga produsen sabun itu memutuskan untuk mencari seorang perempuan tua untuk menjadi bagian dari promosi itu.
Dan, model baru pun lahir sudah. Tapi ia tak seperti umumnya para model yang biasanya melenggang di atas catwalk. Dia adalah seorang nenek buyut yang tiba-tiba didorong masuk ke dalam pusaran perhatian. Sinclair kemudian dibawa ke studio fashion top fotografer Rankin dan segera setelah itu, wajah tersenyumnya muncul dari billboard, majalah, bus dan dinding tabung di Inggris, Eropa dan Amerika.
Dia telah menjadi subjek dari fitur majalah dan surat kabar yang tak terhitung jumlahnya di seluruh dunia dan telah tampil di 30 meter tinggi iklan di Times Square, Wall Street dan di dinding luar Katedral Milan.
Ini sekaligus membuktikan pada dunia, bahwa tidak pernah ada istilah terlalu tua untuk menemukan ketenaran. Ia juga diterbangkan dalam penerbangan kelas eksekutif ke Amerika Serikat dan menginap di hotel mewah, untuk menjalani sesi pemotretan yang berlangsung selama empat hari.
Vice.online.co.uk melaporkan hampir 10 tahun kemudian, Sinclair tetap heran tapi bersyukur atas status selebriti yang tiba-tiba menghinggapinya.
"Saya tidak pernah merasa indah dalam hidup saya tapi saat itu pasti membuat saya merasa luar biasa dan indah," kenang Sinclair.
Sinclair melanjutkan, saat pertama kali menjadi model ia hanya ditawari bayaran 1000 poundsterling untuk melakukan pemotretan dan setelah ia setuju, Ia menemukan dirinya harus melakukan perjalanan ke Amerika.
"Saya mengatakan kepada perwakilan Dove bahwa saya tidak akan melakukan perjalanan tapi mereka bilang saya harus melakukannya, karena ini disebutkan dalam kontrak yang saya tandatangani," ujarnya.
Ia sempat bersikeras tidak akan melakukan perjalanan sampai ulang tahunnya yang menjulang dan mereka mengubah tanggal yang sesuai dengan kebutuhan saya. Sinclair juga sempat bertanya-tanya saat mereka mengambil begitu banyak fotonya.
"Tapi ketika mereka akhirnya memilih salah satu yang kemudian saya lihat di papan reklame, saya sangat senang. Itu semua sangat menarik dan saya tidak pernah menyesal mengambil bagian dalam sesuatu yang mengubah hidup saya," ujarnya.
Ia menambahkan apa yang dilakukan Dove telah menunjukkan pada perempuan di seluruh dunia, bahwa mereka bisa melakukan apa pun yang ingin dilakukan.
"Jangan pernah berkata tidak pernah!" tegasnya. (voice.online.co.uk)