Suara.com - Denmark kini tengah heboh pernyataan seorang seksiolog yang menyatakan televisi perlu menyiarkan program pornografi di sekolah.
Alasannya murid di sekolah bosan dengan pelajaran teori porografi.
Seksiolog yang mengusulkan itu adalah Profesor Christian Graugaard dari Aalborg University. Menurutnya zaman sekarang siswa perlu mengetahui antara pornografi dan realitas hubungan seksual yang benar.
Menurut Graugaard, sebaiknya pornografi diajarkan secara nyata. Dengan cara ini pelajar bisa mengetahui hubungan seks yang diperbolehkan dan yang dilarang.
"Usulan saya secara kritis membahas pornografi dengan siswa kelas 8 dan kelas 9. Ini antara usia 15 tahun dan 16 tahun," kata dia kepada Guardian, Senin (16/3/2015).
Kata Graugaard, merujuk ke penelitian, remaja saat ini sudah pernah melihat video porno, bahkan di usia dini. Sementara itu, studi Nordic menjelaskan 99 persen anak laki-laki dan 86 persen anak perempuan di Skandinavia sudah menonton film porno.
"Saya ingin memastikan remaja memiliki keterampilan yang diperlukan untuk melihat porno secara konstruktif atau dewasa. Kita harus memperkuat kemampuan mereka untuk membedakan antara penggambaran media dari tubuh dan seks dan kehidupan sehari-hari remaja rata-rata. Mereka harus teliti dan kritis dalam melihatnya," jelasnya.
Graugaard menjelaskan sejak tahun 1970 Denmark sudah memasukkan pornografi dalam kurikulum, namun tidak semua sekolah.
"Porno sebenarnya menawarkan berbagai hal, baik sifat menghibur dan pendidikan. Porno bisa mempromosikan keragaman. Kami ingin anak-anak kita untuk memiliki kehidupan seks yang menarik dan memuaskan. Sehingga sebuah dialog yang konstruktif terbuka adalah cara terbaik untuk memastikan bahwa mereka mampu membuat keputusan yang berarti bagi diri mereka sendiri," jelas dia.