Ini Acara 'Gaulnya' Anak Muda di Bali

Esti Utami Suara.Com
Minggu, 15 Maret 2015 | 14:07 WIB
Ini Acara 'Gaulnya' Anak Muda di Bali
Tradisi Omed-omedan (shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Umat Hindu di Bali memiliki tradisi unik yang merupakan rangkaian dari perayaan hari raya  Nyepi, yakni tradisi Omed-omedan. Omed-Omedan adalah festival pergaulan bagi kaum muda di Bali. Biasanya melibatkan pemuda-pemudi yang berumur 17 hingga 30 tahun dan belum menikah.

Prosesi Omed-omedan dimulai dengan persembahyangan bersama untuk memohon keselamatan. Usai sembahyang, peserta dibagi dalam dua kelompok, laki-laki dan perempuan.

Kedua kelompok tersebut mengambil posisi saling berhadapan di jalan utama desa. Setelah seorang sesepuh memberikan aba-aba, kedua kelompok saling berhadapan. Peserta tradisi ini terdiri dari 40 pria dan 60 wanita. Sisa peserta akan dicadangkan untuk tahap berikutnya.

Aturan main kegiatan Omed-omedan tersebut adalah tarik-menarik menggunakan tangan kosong antara kelompok laki-laki dan perempuan. Bahkan tak jarang mereka diijinkan untuk memeluk kelompoak lain, tetapi ketika suasana dinilai sudah 'panas' panitia akan mengguyur air sehingga kedua kelompok itu basah kuyup.

Dan untuk menyambut hari raya Nyepi tahun baru saka 1937, Sekaa Teruna atau Kelompok Pemuda Satya Dharma Kerti Banjar Kaja Kelurahan Sesetan, Kota Denpasar akan menggelar tradisi Omed-omedan pada hari Minggu (22/3/2015) mendatang.

Ketua ST Satya Dharma Kerti, Banjar Kaja Kelurahan Sesetan, Arya Wirianata di Denpasar, mengatakan kegiatan Omed-omedan ini digelar sehari setelah perayaan Hari Suci Nyepi.

"Untuk memperlancar acara tersebut telah melakukan berbagai persiapan termasuk memohon izin dan dukungan kepada Wali Kota Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra dan instansi terkait," katanya.

Untuk lebih meriahkan tersebut, Arya mengatakan akan dilaksanakan berbagai parade kesenian Bali yang melibatkan 10 Sekaa Teruna di Kelurahan Sesetan. Selain itu dalam acara tersebut juga akan diselenggarakan gamelan tradisional Bumbang yang juga merupakan ciri khas Kelurahan Sesetan.

"Kami mengharapkan tradisi Omed-omedan bisa dilestarikan dan generasi muda semakin berkreasi lagi," katanya.

Arya menambahkan, agar prosesi Omed-omedan bisa didokumentasikan dengan baik, pihaknya telah menyediakan tempat yang strategis bagi media, sehingga bisa mengambil gambar dengan baik.

"Bagi rekan-rekan media, kami akan menyediakan tempat khusus agar mengambilan gambarnya bagus pada acara Omed-omedan tersebut," katanya. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI