Kisah Unik Lurah Susan Selama Pakai Batu Akik Warisan Ayahnya

Sabtu, 14 Maret 2015 | 06:41 WIB
Kisah Unik Lurah Susan Selama Pakai Batu Akik Warisan Ayahnya
Lurah Susan Jasmine Zulkifli dan batu akiknya. [Suara.com/Erick Tanjung]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Hobi mengoleksi dan memakai batu akik bisa dikatakan belakangan telah menjangkiti masyarakat di Tanah Air. Selain sebagai benda yang bernilai estetika atau memperindah penampilan, ada juga kalangan warga yang mempercayai batu alam itu memiliki unsur energi magis.

Namun soal percaya atau tidaknya, tentu itu terserah kepada masing-masing pribadi. Yang jelas, bagi ‎Lurah Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat, Susan Jasmine Zulkifli yang ternyata juga memakai batu akik, ada pengalaman unik dari batu akik yang dipakainya.

Lurah ‎cantik ini menceritakan, ketika menjabat sebagai Lurah Lenteng Agung, Jakarta Selatan, pada 2013-2014 lalu, dirinya sering didemo oleh sekelompok warga yang tidak menyukainya. Bahkan dia kerap mendapatkan teror dan ancaman, baik itu melalui pesan singkat, hingga ditemui secara langsung oleh orang tertentu.

N‎amun sejauh itu, menurut Susan pula, nyatanya dia selalu aman dan selamat dari segala bentuk ancaman. Ketika itu, dia mengaku telah memakai batu cincin akik peninggalan bapaknya. Cincin itu sampai kini tidak pernah lepas dari jari telunjuknya.

"Buktinya, saya aman-aman saja, tidak pernah terjadi apa-apa," kata Susan, saat berbincang-bincang dengan Suara.com, sambil bercanda di pendopo kantornya, Jumat (13/3/2015).

Padahal seperti diketahui, ketika itu banyak organisasi masyarakat dan kelompok Islam garis keras yang menentangnya memimpin kelurahan tersebut. Sementara kemudian, ketika baru pindah menjadi Lurah Gondang‎dia, Susan pun mengaku sempat mengalami kecelakaan kecil ketika menjalani kerja bakti dengan warga.

"‎Tapi saat saya baru-baru di sini, saya pernah terjatuh saat kerja bakti. Kening saya sobek dan dijahit," ujar Susan, sambil menunjukkan bekas luka jahitan di jidatnya.

Kendati demikian, Susan berpendapat bahwa itu hanyalah pengalaman unik saja, bukan terkait batu cincin yang ia pakai. Dia sendiri mengaku sudah memakai batu cincin hijau lumut bercorak bintik-bintik hitam tersebut sejak empat tahun lalu, sebagai salah satu barang warisan dari ayahnya.

"Batu cincin ini warisan ayah saya. Ini satu-satunya batu cincin peninggalan ayah yang saya ambil," kata perempuan yang mudah senyum ini.

Susan mengaku, sejak ayahnya meninggal empat tahun lalu, dia meninggalkan banyak koleksi batu cincin berbagai jenis. Namun ternyata, mata Susan cuma tertarik pada satu batu cincin itu saja.

"Ayah saya punya banyak koleksi. Ada satu kotak batu cincin. Karena saya anak pertama, saya pertama yang memilih, dan hanya ambil yang ini saja. Sisanya diambil adik-adik saya," tuturnya.

Susan sendiri mengaku tidak mengetahui apa jenis batu yang dipakainya itu. Dia hanya tahu, batu akik yang diikat berlapis perak dan suasa (emas campur tembaga) di jarinya telunjuk kanannya itu ‎terkadang berubah-ubah warnanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI