"The Holy Crab" Rasa Lokal Ada di Sini

Kamis, 12 Maret 2015 | 20:51 WIB
"The Holy Crab" Rasa Lokal Ada di Sini
Sajian di The Holy Crab Shack (suara.com/Dinda Rachmawati)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

The Holy Crab yang telah hadir di dua kota, yakni Jakarta dan Bali, kini hadir di kota Serpong, Tangerang Selatan, tepatnya di kawasan ​Flavor Bliss Alam Sutera. Tapi kali ini Ersons Foods, yang menaungi The Holy Crab menawarkan pengalaman berbeda di mana sebagian besar hidangan yang disajikan menggunakan bahan lokal. Namanya, juga bukan lagi The Holy Crab tapi The Holy Crab Shack.  

Outlet pertama The Holy Crab Shack yang baru dibuka untuk umum pada Kamis (12/3/2015) ini, berkapasitas 150 orang dengan desain interior berkonsep tempat pelelangan ikan di Lousiana, Amerika Serikat. Suasana pelelangan ikan itu hadir lewat jendela dan dinding bernuansa vintage. Finishing bata merah dan kayu makin menegaskan suasana yang ingin disampaikan oleh The Holy Crab Shack.

"Peluncuran The Holy Crab Shack merupakan sebuah pencapaian yang luar biasa. Kami ingin mempersembahkan kekayaan Nusantara, berupa hidangan laut bercangkang dengan variasi jenis lokal," jelas Albert Wijaya, Executive Chef sekaligus pemilik The Holy Crab.

​The Holy Crab Shack antara lain menyajikan berbagai jenis kepiting dari perairan Nusantara, seperti Papua dan Kalimantan, yang selama ini memang terkenal sebagai pemasok kepiting terpenting dengan kualitas yang sangat baik.

Selain kepiting, juga ada udang, kerang, lobster dan crawfish atau lobster air tawar. Semua bahan ini dihidangkan ala The Holy Crab, yakni direbus dan disajikan bersama racikan saus andalan Cajun sauce atau Garlic pepper. Cajun sauce jagoan ini dapat dipilih dengan empat tingkat kepedasan yaitu mild, medium, spicy atau holy moly.

Menjadi ciri khas The Holy Crab, semua hidangan ini disajikan dengan dituang di atas meja.  berlapis kertas food grade. Dan para pelanggan, dengan memakai celemek plastik, menikmati semua hidangan ini dengan menggunakan tangan.

Meski lebih banyak menawarkan menu lokal, The Holy Crab Shack tak menghilangkan menu favorit dari The Holy Crab, yakni Alaska King Crab.

"Menu ini merupakan salah satu menu dengan penjualan tertinggi di The Holy Crab. Jadi kami tidak menghilangkan kepiting khas The Holy Crab ini," tambah Albert.

Sebagai hidangan pelengkap, tersedia Onion ring, Chicken wings, kentang goreng, jagung dan sosis.
Soal harga, tentu lebih miring dibanding di The Holy Crab, yakni mulai dari Rp10 ribu hingga Rp120 ribu per ons. Pengunjung juga bisa mendapatkan cash back vouch​er sebesar 10 persen untuk setiap pembelian Rp500 ribu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI