Suara.com - Berawal dari hobi memasak sejak kecil, Fajar Alam Setiabudi (33) justru menemukan apa yang diinginkannya dalam hidup yaitu, menjadi pengusaha di bidang kuliner. Dan sekarang, impiannya itu telah terwujud melalui Restoran Lele Crispy yang dirintisnya sejak 2010.
Ditemui di restorannya di daerah Tebet Barat, Jakarta Selatan, ia menceritakan pengalaman hidupnya hingga akhirnya berhasil memiliki restoran bahkan kini telah berkembang menjadi empat cabang dengan konsep kemitraan.
"Sejak SD kelas 1 saya memang suka masak, waktu itu sudah bisa masak nasi goreng. Nah, saat kelas dua saya bercita-cita ingin punya restoran sendiri," cerita Fajar kepada suara.com yang belum lama ini meluncurkan buku berjudul 7 Resep Rahasia Bisnis Kuliner.
Tekad bulat inilah yang membuat Fajar selepas SMA mantap untuk melanjutkan pendidikan di Sekolah Tinggi Perhotelan Trisakti. Setelah lulus, ia kemudian bekerja di sebuah majalah kuliner.
Setelah sekian lama bekerja di majalah itulah keinginannya untuk fokus menjalani usaha sendiri semakin menguat di dalam hatinya. Ini dirasakannya terutama ketika Fajar makan di sebuah warung lele yang sudah cukup ternama di Jakarta, tapi rasa lelenya tidak seperti yang diharapkannya.
“Ternyata rasanya tidak selezat yang saya bayangkan. Di situlah saya berpikir untuk membuat menu lele yang tak kalah lezat dari menu di warung tersebut,” jelas lelaki kelahiran Jakarta, 20 November 1982 ini.
Sejak itulah bungsu dari empat bersaudara ini terpacu untuk membuat formulasi bumbu lele kremes dengan cita rasa yang menggoda selera. Setelah menguasai resep lele kremes yang diraciknya sendiri, Fajar akhirnya memberanikan diri untuk mendirikan bisnis restoran yang diberi nama "Lele Crispy" pada 2010.
Modal Awal Rp5 Juta
Waktu itu, kata dia, modal awalnya hanya Rp5 juta. Sedangkan untuk tempat, Fajar memilih membuka gerai "Lele Crispy" di garasi rumahnya.
Kali pertama merintis usaha ini, ia baru memiliki satu meja dan beberapa bangku, serta satu kompor untuk memasak. “Semua saya lakukan sendiri, dari belanja, masak, melayani pelanggan dan lain-lain. Untungnya pun hanya Rp 2.000 dan dalam sehari paling laku cuma satu dua porsi yang harganya Rp 10.000," kenangnya tersenyum.
Meski tak mudah diawal-awal merintis usaha, Fajar tak mau menyerah. Ia tetap bersemangat untuk terus menjalani usahanya itu meski masih harus menjalani profesinya sebagi staf dapur uji coba di sebuah majalah kuliner.
Bisa dibayangkan betapa berat tanggung jawab yang harus dijalaninya, belum lagi ia juga harus bisa membagi waktu dan menjaga kondisi tubuhnya agar bisa menangani dua kesibukannya itu.
"Waktu awal membuka usaha, saya memang belum resign dari majalah tersebut. Tapi akhirnya saya mantap resign, karena untuk menjalani usaha ini memang harus fokus dan total,” jelas Fajar yang tiga kali berturut-turut meraih juara pertama di ajang lomba memasak The Chef Indonesia Royco ini.
Keputusan Fajar mengundurkan diri dari pekerjaannya memang tak sia-sia. Setelah fokus mengurusi Lele Crispy-nya, ia mulai merasakan hasil yang positif. Yah, lele kremes yang dibuatnya dari kaldu ayam tersebut semakin laris bahkan mampu menyedot ratusan konsumen.
Mampu Beli Motor Gede
Kondisi ini tentu saja berdampak pada omzet yang diraihnya. Yang awalnya hanya laku satu atau dua porsi, tapi setelah setahun menjalani usaha tersebut, Fajar mengaku, dalam sehari bisa laku sampai 600 porsi. Sungguh, sebuah pencapaian yang membanggakan tentunya.
Tak heran bila kemudian lelaki penyuka film laga ini mampu membeli kendaraan favorit yang diidam-idamkannya sejak kecil yaitu, motor gede (moge) Harley Davidson.
"Alhamdulillah saya bisa beli Harley seharga Rp300 juta setelah satu tahun menjalani bisnis Lele Crispy. Dan Harley yang sekarang adalah moge saya yang kedua setelah yang pertama dijual,” ceritanya bangga sambil menunjukkan moge-nya yang dipajang di restorannya itu.
Lantas, berapa kisaran omzet yang kini diperolehnya dari Lele Crispy? “Sekitar seratusan juta ke atas dengan keuntungan bersih sekitar 85 juta sampai 90 juta rupiah sebulan,” beber suami Azizah yang juga menjabat sebagai Sekjen Harley Davidson Club Indonesia (HDCI), Jakarta Selatan ini.
Meski bisninya mengusung nama "Lele Crispy," tetapi restorannya menyediakan pula menu lain seperti bebek, ikan nila, ayam dan ikan bandeng, yang semuanya disajikan dengan kremesnya yang khas. Sedangkan harga menu yang ditawarkan di "Lele Crispy" sekitar Rp13.000-Rp20.000 untuk paket nasi, lauk, sambal dan lalap. Cukup terjangkau kan?
Pencapaiannya yang cukup membanggakan setelah lima tahun menekuni bisnis kuliner, tak lantas membuat lelaki yang gemar bertualang di alam terbuka ini mudah berpuas diri. Ia malah mengaku masih mempunyai impian lain yang ingin diwujudkannya. Apakah impiannya itu?
“Saya ingin menjalankan Lele Crispy dengan bahan baku milik sendiri dari hulu sampai hilir. Artinya, nanti semua bahan di Lele Crispy mulai dari lalap sampai ikannya dihasilkan dari pertanian dan peternakan saya. Itu mimpi saya dan semoga segera bisa terealisasi,” tuturnya.
Nah, di tengah kesibukannya mengurus bisnis kuliner, masih adakah waktu untuk menyalurkan hobi? "Tentu saja ada," komentarnya. Fajar mengaku tetap meluangkan waktu untuk menyalurkan hobinya yaitu mengendarai 'moge' sembari bertualang bersama rekan-rekannya yang bergabung di Komunitas HDCI. Dengan kendaraan roda duanya itu, ia telah melakukan touring ke berbagai daerah seperti Bandung, Surabaya, Bali, Lombok dan masih banyak lagi.
"Lewat hobi ini saya bisa refreshing sekaligus liburan untuk menikmati pemandangan alam. Bahkan sekali waktu istri saya ajak juga," jelas lelaki yang senang nge-gym untuk menjaga kesehatan dan kebugaran tubuhnya itu.