Inggris Larang Iklan yang Klaim Yerusalem sebagai Milik Israel

Liberty Jemadu Suara.Com
Rabu, 04 Maret 2015 | 17:17 WIB
Inggris Larang Iklan yang Klaim Yerusalem sebagai Milik Israel
Masjid Al Aqsa, salah satu situs penting di Kota Tua Yerusalem. [shuterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Badan pengawas periklanan Inggris, pada Rabu (4/3/2015), melarang surat-surat kabar di negeri itu menayangkan iklan pariwisata pemerintah Israel yang di dalamnya menggembar-gemborkan klaim bahwa Kota Tua Yerusalem adalah bagian dari negara Israel.

Iklan yang dilarang Inggris itu berisi sebuah gambar panorama Kota Tua dengan sebuah tulisan "Israel punya segalanya". Menurut Otoritas Standar Periklanan Inggris (ASA) iklan itu memberikan informasi yang "menyesatkan".

Kota Tua Yerusalem - yang di dalamnya terdapat beberapa situs suci umat Yahudi, Kristen, dan Islam - di mata dunia internasional adalah wilayah Palestina yang dicaplok oleh Israel. Adapun Israel secara sepihak mengklaim wilayah bersejarah itu sebagai bagian dari ibu kotanya.

"Kami paham bahwa wilayah itu adalah subjek sengketa internasional," tulis ASA dalam pernyataannya.

"Kami karenanya menyatakan bahwa iklan itu bisa menyesatkan konsumen, untuk percaya bahwa Kota Tua Yerusalem adalah bagian dari Israel dan mendorong mereka melakukan transaksi yang mungkin tak akan mereka lakukan," imbuh lembaga itu lebih lanjut.

Menanggapi larangan itu, Badan Pariwisata Israel membantah bahwa iklannya berisi klaim sepihak atas Kota Tua Yerusalem dan tidak bermaksud menyisipkan pesan politik dalam iklan pariwisata. (Al Arabiya/AFP)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI