Suara.com - Sore itu di sebuah pameran produk hasil daur ulang yang diikuti pelajar se-Jabodetabek, saya penasaran dengan kegiatan yang dilakukan suatu kelompok. Mereka asyik memotong pakaian yang sepertinya tak dipakai lagi. Tak berapa lama saya memandangi apa yang mereka lakukan, seorang remaja putri memberi isyarat bahwa karyanya telah selesai.
Rupanya ia baru saja menyelesaikan kreasi daur ulang kaos yang diubahnya menjadi sebuah tas selempang yang unik dan tentunya tak kalah 'catchy' dengan tote bag yang dijual di outlet-outlet fesyen. Sebuah papan nama menjawab rasa penasaran saya. Ternyata mereka sedang mengikuti workshop "T-Shirt Bag" yang digagas oleh Komunitas Kreasi Daur Ulang alias Si Dalang.
Ya, mewujudkan Indonesia yang bersih dan bebas sampah sebenarnya tidak memerlukan tindakan besar. Memulainya dari diri sendiri merupakan cara terbaik untuk mewujudkan mimpi tersebut. Contohnya dengan mendaur ulang barang-barang yang tidak terpakai menjadi benda yang bernilai guna tinggi, seperti yang dilakukan Komunitas 'Si Dalang' di atas.
Komunitas ini awalnya didirikan berdasarkan keinginan sang inisiator, Syahrani Gita yang ingin menjadikan daur ulang sebagai tren di kalangan industri. Secara pribadi, ia memang sudah lama aktif melakukan upaya 3R (Reduce, Reuse, Recycle) hingga akhirnya pada 2012 lalu mengembangkannya secara serius melalui gerakan ini.
"Si Dalang ingin memberi pemahaman ke masyarakat kalau sampah plastik atau barang bekas lain yang nggak ada harganya bisa di daur ulang menjadi sesuatu yang bermanfaat dan tentunya unik," kata Karlina Octaviany, Media Relation Si Dalang kepada suara.com beberapa waktu lalu.
Tidak hanya mengedukasi masyarakat untuk memanfaatkan sampah, melalui aktivitasnya Gita dan kawan-kawan juga memberdayakan masyarakat secara sosial dan ekonomi. Seperti proyek sosial yang mereka berikan kepada masyarakat Kampung Dadap di Cengkareng dan Rawa Semut di Bekasi.
Di dua lokasi tersebut, tim Si Dalang melatih ibu-ibu dan remaja putri untuk mendaur ulang sampah plastik menjadi bahan siap jual. Hasil kreasi mereka berupa stationery seperti kertas daur ulang dan amplop, kotak pensil, kotak tisu dan frame foto.
Penjualannya dilakukan melalui toko online milik Si Dalang di situs www.kedaihijau.com dan melalui pameran yang mereka ikuti. Hasil penjualan yang didapatkan dari bahan olahan ini menjadi pendapatan tambahan para ibu-ibu di dua kampung tersebut.
Tak hanya ibu-ibu yang menuai rejeki dari proyek sosial ini, namun para tukang ojek yang membutuhkan penghasilan tambahan juga kena imbasnya. Mereka yang mendapat sebutan 'Mas Dalang' ini memiliki tugas mengantar jemput sampah kantoran untuk diolah ibu-ibu di binaan Si Dalang.
"Setiap 2 minggu sekali dari Agustus 2012 sampai Januari 2013, Tim SiDalang akan mengajar para ibu bagaimana cara mengolah sampah sampai para ibu terampil untuk membuat produk siap jual," imbuh perempuan yang akrab disapa Alin ini.
Anak-anak mereka pun juga akan mendapatkan pelatihan komputer dan menulis kreatif untuk mendukung sisi marketing dari kreasi Si Dalang. Harapannya, ibu-ibu dan anak-anak ini dapat mengajarkan hal serupa ke ibu-ibu lainnya di kampungnya. Selain lingkungan tempat tinggal menjadi bersih dan lestari, pendapatan yang didapat juga bisa membantu memenuhi kebutuhan hidup mereka.
Kini Si Dalang sedang aktif mengadakan workshop rutin untuk kalangan umum yang ingin memanfaatkan kembali barang bekas untuk disulap menjadi benda yang lebih bernilai guna.
Untuk membuat tas selempang dari kaos bekas misalnya, menurut Alin, hanya membutuhkan dua bahan yakni kaos bekas dan gunting yang kemudian dipadukan dengan sedikit keterampilan. Cara membuatnya pun mudah, kita hanya perlu memotong bagian leher dan tangan untuk menyerupai bentuk segi empat lalu mengikat bagian bawahnya untuk dijadikan dasar tas selempang tersebut. Bagaimana? Mudah kan?
Ternyata dengan mengasah kreativitas, kita bisa memanfaatkan barang yang sudah tidak dipakai untuk mendukung gaya hidup yang lebih ramah lingkungan. Untuk mengikuti kegiatan yang diadakan komunitas si Dalang, yuk intip twitter mereka di @SiDalangID.