Uniknya Kelezatan Cita Rasa Papua Ada di Kedai Ini

Jum'at, 27 Februari 2015 | 15:54 WIB
Uniknya Kelezatan Cita Rasa Papua Ada di Kedai Ini
Bagian depan Kedai Nyonya Bintuni. (Foto: suara.com/Dinda Rachmawati)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Indonesia memiliki kekayaan kuliner yang beragam, dari Sabang hingga Merauke. Di Jakarta sendiri, ragam kuliner nusantara sudah dapat ditemui di berbagai kawasan, mulai dari kaki lima, restoran hingga hotel berbintang.

Namun, jika membicarakan kuliner khas tanah Papua, di sini tempatnya. Kedai Nyonya Bintuni yang terletak di TIZ Square Tebet, Jakarta Selatan.

Ketika mengunjungi restoran berkapasitas 125 orang ini, saya langsung merasakan nuansa Papua yang kental. Pemandangan indah pulau paling Timur Indonesia ini menghiasi dinding Kedai Nyonya Bintuni dalam sebuah lukisan. Tak ketinggalan alat musik Tifa yang menjadi pajangan di sudutnya.

Suasana ruangan Kedai Nyonya Bintuni. (Foto: suara.com/Dinda Rachmawati)

Terdapat pula alat musik tradisional Indonesia Timur yang biasanya ada di provinsi Cendrawasih ini. Bentuknya menyerupai gendang namun lebih panjang dan bermaterial kayu.

Bintuni sendiri, menurut pemiliknya, Paul B Nio, diambil dari sebuah nama Kabupaten di Papua Barat, yakni tempat daerah asal sang istri. Paul juga mengatakan bahwa keluarga dari istrinya pun memiliki resep turun-temurun yang sangat nikmat khas Papua.

"Hidangan khas Papua di Jakarta itu masih terbilang jarang. Saya pun terinspirasi dan ingin mengajak masyarakat untuk mengenal kelezatan makanan khas tanah Papua," kata Paul mengawali cerita.

Untuk makanannya sendiri, saya mencicipi menu wajib yang tak boleh ketinggalan, apalagi jika sudah berbicara tentang kuliner Papua, yakni Papeda. Kali ini, saya menyantap makanan berbahan sagu ini dengan kuah kuning yang juga khas Papua.

Papeda, makanan khas Papua yang terbuat dari sagu. (Foto: suara.com/Dinda Rachmawati)

Rasa segar dari kuah kuning begitu cocok bila disantap pada siang hari dan saat masih hangat. Untuk memesan kuah kuning, penunjung dapat memilih tiga jenis ikan untuk melengkapi kuah kuning, yaitu ikan gurame, kakap, dan dori.

Selain lezat, kata Paul, Papeda juga memiliki sejumlah khasiat yang baik untuk kesehatan. Papeda merupakan sumber karbohidrat pengganti beras dapat mengatasi berbagai penyakit, seperti pengerasan pada pembuluh darah, sakit pada ulu hati, dan mengatasi perut kembung.

Papeda juga dapat meningkatkan kekebalan tubuh dan mengurangi resiko terjadinya kanker usus, kanker paru-paru, termasuk mengurangi obesitas serta melancarkan buang air besar (BAB) karena serat di dalamnya berperan penting sebagai prebiotik yang dapat menjaga mikroflora usus.

Kua kuning, salah satu makanan khas Papua yang disajikan di Kedai Nyonya Bintuni. (Foto: suara.com/Dinda Rachmawati)

Restoran yang memiliki dua lantai ini juga menyiapkan hidangan lain yang tak kalah menggugah selera, yakni ikan aji-aji yang dibakar, kemudian diberi bumbu rica-rica. Hidangan ini membuat siapapun ketagihan, karena pedas dan gurih sunggu pas di lidah.

Ada pula menu unik lainnya yang pastinya jarang sekali Anda temui, seperti bunga pepaya cakalang, rujak daun ubi, acar kuning Papua, sera ayam rabe, yakni ayam yang disuwir dan dibumbui dengan bumbu belacan.

Tak hanya makanan khas Papua, Kedai Nyonya Bintuni memiliki 40 menu lezat yang terdiri dari masakan Nusantara lain, seperti rendang dan ayam bakar, serta menu kudapan lainnya.

Minuman spesial Bintuni ini begitu terasa menyegarkan dengan cita rasa yang unik. (Foto: suara.com/Dinda Rachmawati)

Keunikan lainnya, restoran ini tidak memakai MSG untuk seluruh masakannya dan diracik dengan menggunakan rempah-rempah. Rasa khas inilah yang membuat pengunjung datang berulang kali ke restoran ini.

Tak ketinggalan pula berbagai minuman segar untuk pelepas dahaga yang tak boleh terlewatkan. Misalnya minuman spesial Bintuni yang terdiri atas buah pala, matoa, nanas, selasih, cincau dan agar-agar yang dicincang dan dengan perasan jeruk lemon yang membuatnya segar.

Selain itu, ada pula es Cendrawasih, yang terdiri atas jus buah naga merah, cincau, agar-agar, buah naga putih, dan mangga. Juga ada bubur Sagu Bintuni yang manis namun ringan cocok untuk sekedar memgemil.

Tertarik mencicipi rasa otentik Papua? Anda hanya merogoh kocek mulai dari Rp 10 ribu hingga Rp 115 ribu untuk makanan dan minumannya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI