Nongkrong sambil bercanda dengan kucing, kini sedang menjadi tren di sejumlah kota besar. Konsep kafe yang pertama kali lahir di Taiwan ini, kini makin banyak ditemukan di London, Singapura dan Tokyo, Jepang.
Di Jakarta, memasuki bulan kedua tahun 2015 ini, sudah lahir dua kafe baru yang mengangkat tema cat cafe. Dan, entah mengapa keduanya mengambil lokasi di Kawasan Kemang, Jakarta Selatan yang selama ini dikenal sebagai areanya para expatriat.
Salah satu cat cafe itu adalah Cutie Cats Cafe' yang mulai dibuka untuk umum pada 12 Februari lalu. Adalah perempuan bernama Lia Kurz, berada di balik lahirnya Cutie Cats Cafe ini. Lia, yang
tercatat sebagai anggota Indonesia Cats Association (ICA) ini, mengaku butuh waktu lima tahun untuk mempersiapkan Cutie Cats. Dan untuk itu ia mensurvei puluhan cafe cats di banyak negara.
"Dari tempat-tempat itu saya belajar apa yang bagus dan nggak bagus untuk cafe cats," ujarnya, dalam temu media yang digelar di Cutie Cats Cafe, Jakarta, Kamis (26/2/2015).
Tak hanya itu, perempuan yang memelihara 30 ekor kucing dari berbagai ras ini, juga secara khusus belajar segala tetek bengek perkucingan. Mulai pembiakan, pemeliharaan, perilaku kucing hingga tatanan interior yang disukai kucing.
Ia menegaskan kafe ini dibuka demi memenuhi rasa cintanya pada kucing yang dikenal manja ini dan bukan bisnis semata, sehingga ia ingin kafenya benar-benar layak dan nyaman bagi 15 ekor kucing yang diboyong ke kafe yang menempati lantai dua, sebuah bangunan rumah toko di Jalan Kemang 1 ini.
"Ini kafe kucing bukan kafe dengan kucing," tegasnya sambil menambahkan kucing-kucing yang dihadirkan di sini tidak dimaksudkan untuk menghibur pengunjung. Jadi, ujarnya, jangan kaget atau jengkel ketika datang ke kafe ini para kucing sedang tidur.
Interior kafe ini ditata sesuai 'selera' kucing-kucing dari berbagai ras ini. Mulai dari warna yang dipilih, bahan karpet yang digunakan, serta beragam permainan yang ditambahkan untuk si kucing. Tak hanya bercanda dengan kucing, berbagai acara bisa digelar di Cutie Cats Cafe, mulai edukasi bagi pencinta kucing, serta acara bincang-bincang dengan ahli kucing.
Dan ternyata ide Lia mendapat sambutan hangat dari warga Jakarta. Meski masih dalam tahap soft launching, rata-rata jumlah pengunjung di Cutie Cats Cafe mencapai 100 orang perhari.
"Belum lagi sambutan pengunjung yang sangat antusias saat melihat secara langusng fisik kucing ras tertentu. Senang rasanya," terang perempuan yang menyukai kucing sejak masih kanak-kanak ini.
Dan, demi 'melindungi' kucing-kucing kesayangannya, Lia membatasi jumlah pengunjung yang bisa nongkrong di kafe seluas sekitar 50 meter persegi ini, maksimal 20 orang setiap termnya. Jumlah ini termasuk maksimal lima anak-anak dengan pendampingnya ya.
Selain itu, Lia yang membangun kafe ini bersama sang suami, juga menerapkan sederet aturan lainnya. Pengunjung misalnya, hanya diijinkan untuk mengelus atau bermain dengan kucing-kucing yang menggemaskan ini. Mereka disarankan untuk tidak menggendong apalagi memfoto kucing-kucing ini dengan menggunakan lampu kilat. Karena hal ini akan membuat kucing stres. Pengunjung juga dilarang membawa kucing peliharaannya ke sini atau membawa makanan ke kafe ini.
Ingin tahu berapa uang yang yang harus dibayarkan untuk setiap jam menghabiskan waktu di Cutie Cats Cafe. Nggak terlalu mahal kok, Rp50 ribu saat hari kerja dan Rp75 ribu di akhir pekan. Tapi Lia menyarankan jika ingin berkunjung saat akhir pekan disarankan untuk terlebih dahulu melakukan pemesanan.
"Karena biasanya di akhir pekan, pengunjung membludak. Sayang khan jika datang jauh-jauh dari Tanjung Priok misalnya, di sini harus menunggu berjam-jam," ujarnya.