Kisah Perempuan Indonesia yang Merancang Pesta Peraih Piala Oscar

Doddy Rosadi Suara.Com
Kamis, 26 Februari 2015 | 07:17 WIB
Kisah Perempuan Indonesia yang Merancang Pesta Peraih Piala Oscar
Irma Hardjakusumah (kanan). (Facebook)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Piala Oscar atau Academy Awards 2015 baru saja usai. Ada kegembiraan dan ada juga kesedihan. Para nomine, baik yang berhasil menang atau pun gagal, akan menikmati acara Governors Ball. Acara ini adalah pesta yang dilakukan setelah digelarnya acara penganugerahan Piala Oscar.

Setiap tahun, ada tiga acara yang digelar terkait ajang paling bergengsi di dunia film tersebut. Pertama adalah red carpet atau karpet. Ini adalah acara sebelum digelarnya pemberian penghargaan kepada insan film.

Red carpet biasanya akan menjadi bahan sorotan para jurnalis foto di mana para selebritis memamerkan busana yag dipakainya. Setelah itu adalah malam penganugerahan. Usai acara, digelar Governors Ball yang merupakan pesta bagi para peraih Piala Oscar dan juga para nomine.

Irma Hardjakusumah adalah perempuan asal Indonesia yang diberi tanggung jawab untuk merancang pesta tersebut. Ini bukan kali pertama alumni Universitas Indonesia itu diberi tanggung jawab dalam sebuah acara tingkat dunia. Irma (39 tahun) juga pernah merancang pesta bagi peraih Piala Emmy, yang merupakan Oscar bagi insan dunia televisi.

“Kalau buat pekerjaan saya, Oscars Governors Ball tingkat kesulitannya lebih tinggi. Sebagian besar karena lokasi dan tipe ballroom/ruangnya. Emmys Governors Ball berlokasi di Convention center, di mana langit-langitnya dua kali lebih tinggi dari ballroom oscars dan truck bisa masuk sampai pintu convention center,” kata Irma kepada suara.com melalui surat elektronik.

Irma menyebut dirinya sebagai set designer. Namun, tidak jarang dia menjadi designer multidisiplin. Ibu satu anak ini sudah 17 tahun tinggal di Amerika. Bukan hal mudah untuk bisa mendapatkan kepercayaan untuk menghandle acara besar tingkat dunia.

“Di sini tidak ada jalan pintas. Semua yang mau berhasil harus bersedia untuk kerja keras dan mulai dari bawah. Biasanya saya mendapatkan pekerjaan berdasarkan referral atau review dari orang-orang yang pernah bekerja dengan saya (mouth to mouth). Selama 17 tahun saya berkecimpung di dunia ini alhamdulillah saya telah mendapatkan kesempatan untuk bertemu dan bekerja dengan big players in the industry seperti para produser, para ahli lighting, technical directors, berbagai agency dan production houses bahkan end clients seperti Burberry London, Swarovski di Zurich, Patek Philippe di Geneva,” jelasnya.

Irma mengungkapkan, salah satu cara untuk bisa meraih sukses di Amerika adalah always keep your promise. Kata dia, jangan pernah menjanjikan sesuatu yang belum tentu bisa dipenuhi.

REKOMENDASI

TERKINI