'Kumpul Kebo' Lebih Menyehatkan Ketimbang Menikah?

Rabu, 25 Februari 2015 | 16:07 WIB
'Kumpul Kebo' Lebih Menyehatkan Ketimbang Menikah?
Ilustrasi. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Beberapa penelitian sebelumnya telah menemukan hubungan antara pernikahan dengan kondisi kesehatan yang semakin membaik. Namun penelitian terbaru justru menemukan fakta yang bertolakbelakang.

Studi ini menilai bahwa hidup bersama dengan pasangan atau yang dikenal dengan istilah 'kumpul kebo' lebih menyehatkan dibanding menikah.

"Banyak penelitian sebelumnya yang menyarankan bahwa menikah merupakan hal terbaik yang bisa meningkatkan kesehatan seseorang," kata Jennifer Kohn, asisten profesor Ekonomi dan Bisnis di Drew University in Madison, N.J. Dr. Kohn dan Susan Averett seorang profesor ekonomi di Lafayette University di Easton.

Peneliti mendapatkan temuan ini berdasarkan data dari survei tahunan masyarakat Inggris yang dimintai keterangan tentang kondisi kesehatannya.

Dalam penelitian yang diterbitkan di  'Journal of Family and Economic Issues', profesor menemukan bahwa pernikahan tidak lebih baik dibanding 'kumpul kebo' untuk kesehatan seseorang.

Untuk meyakinkan temuan ini, dilakukan penelitian kedua yang menggunakan data sama, dipublikasikan dalam Journal of Health Economic, para peneliti membagi populasi dalam beberapa kelompok usia yakni orang yang berusia di bawah 45 tahun dan di atas 45 tahun. Peneliti menemukan bahwa orang-orang di atas 45 tahun yang hidup bersama pasangan, namun tidak menikah mengalami dampak positif pada kesehatannya dibandingkan mereka yang menikah.

Para profesor melihat data lebih dari 8000 lelaki dan hampir 10000 perempuan dengan usia rata-rata 46 tahun. Responden ditanyai tentang kondisi kesehatan mereka, pengalaman kecelakaan, masalah penglihatan, pendengaran, jantung.

"Apakah pernikahan yang berhubungan dengan kesehatan yang baik karena kekuatan yang mencerminkan komitmen dari dua pasangan? Atau justru pernikahan mempengaruhi peningkatan kesehatan seseorang, karena kehadiran 'orang ketiga' dalam rumah tangga?," kata Dr. Kohn. (Foxnews)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI